Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Viralnya Head of Market, Toko Sepatu Bekas Impor di Bintaro

Kompas.com - 03/04/2024, 13:15 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

"Kalau kendala bahasa sih, kami atasi pakai Google Translate. Jadi bahasa Indonesia kami translate ke Thailand, begitu pula sebaliknya," jawab Reza. 

Baca juga: Putuskan Resign Kerja, Rizka Chika Sukses Berbisnis Sepatu

Sedangkan dalam mengurus berkas-berkas impor, Reza dibantu oleh timnya yang berada di Thailand. Jadi, ia bisa langsung datang ke Thailand dan berjumpa dengan supplier. Lalu membawa sepatu-sepatu tersebut ke Indonesia. 

"Tentu kami saat melakukan impor terkena bea cukai. Alhamdulillahnya enggak terlalu mahal," lanjutnya. 

Viral dan Sempat Keteteran Saat Grand Opening

Sebelum Head of Market dibuka, Reza dan timnya melakukan promosi besar-besaran dengan memaksimalkan konten Instagram. Mereka juga mengundang beberapa influencer untuk mempromosikan toko sepatu bekas miliknya.

Baca juga: 7 Cara Meraup Cuan dari Bisnis Sepatu

Hingga akhirnya, keberadaan Head of Market mendapatkan antusias yang besar dari masyarakat. Terutama di sekitar Tangerang Selatan. Puncaknya adalah ketika grand opening Head of Market pada 29 Maret 2024, jumlah pengunjungnya melonjak.

"Waktu grand opening, kami sempat keteteran karena ternyata pengunjungnya banyak sekali. Sampai kami nutup jalan di sekitar sini. Diprotes kanan-kiri juga," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Reza akhirnya memutuskan menggunakan sistem kloter. Reza membuat 7 kloter selama 3 hari grand opening. Tiap kloternya diberi waktu terbatas untuk membeli sepatu yang diinginkan

Baca juga: Kisah Sepasang Collection, Merintis Bisnis Sepatu Saat Pandemi Covid-19

Meski demikian, Reza bersyukur dengan banyaknya antusias dari masyarakat sekitar. Bahkan ada pengunjung Head of Market yang datang jauh-jauh dari Bandung. 

"Alhamdulillah masyarakat sini juga antusias dengan sepatu-sepatu bekas yang kami jual. Nantinya kami juga berencana akan buka cabang di Bogor," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com