Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Melestarikan Makanan Jadul, Kartini Merintis Warung Almatiinu

Kompas.com - 05/04/2024, 21:02 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan jadul atau makanan zaman dulu ternyata bisa menjadi peluang bisnis yang tepat di masa sekarang.

Salah satu makanan jadul yang dapat dijadikan peluang usaha, yaitu kembang goyang dan ting-ting.

Kartini (42) mencoba mengembangkan makanan jadul tersebut, agar sesuai dengan cita rasa masyarakat saat ini. 

Berangkat dari hal tersebut, di tahun 2016, Kartini mendirikan bisnis makanan jadul Betawi rasa milenial dengan nama Warung Almatiinu

Baca juga: Produsen Cemilan Asli Labuan Bajo Ini Nikmati Bergeliatnya Industri Pariwisata

Dalam acara tersebut, Kompas.com berkesempatan mewawancarai Kartini pada Senin (1/4/2024). Kartini menceritakan perjalanan bisnisnya dan kendala yang sudah ia lewati hingga saat ini. 

Berniat Melestarikan Makanan Jadul yang Hampir Punah

Dikatakan Kartini, motivasi mendirikan bisnis makanan jadul adalah untuk melestarikan makanan jadul yang hampir punah. Fokus makanan jadul yang dilestarikan oleh Kartini adalah makanan jadul khas Betawi.

"Saya ingin melestarikan makanan jadul kembang goyang dan ting-tong, tapi disesuaikan dengan lidah masyarakat saat ini, yang didominasi generasi milenial dan generasi z," kata Kartini di sela-sela acara KUMKM Ramadan Fair 2024.

"Saya ubah bentuk dan teksturnya, tetapi tidak mengubah ciri khasnya," lanjutnya. 

Kembang goyang yang dulunya hanya memiliki dua varian rasa, yaitu manis dan asin, saat ini dibuat rasa coklat, pandan, ubi ungu, dan wijen.

Selain rasa, Kartini juga mengubah tekstur kembang goyang menjadi lebih renyah, sementara ting-ting dibuat jadi one bite size.

Baca juga: 8 Ide Kemasan Menarik untuk Bisnis Makanan Ringan

Lika-liku Sebelum Bisnis Makanan Jadul

Sebelum memulai usaha makanan jadul, Kartini dulunya bekerja sebagai karyawan perusahaan pada tahun 1990. Lalu ia resign di tahun 2000-an untuk fokus mengurus anak. 

"Kemudian setelah itu saya coba bantu-bantu usaha keluarga dan saya ingin memulai bisnis sendiri. Awalnya dulu sempat terjun ke fesyen, ya. Lalu 2016 coba mulai bisnis makanan jadul," ucapnya. 

Saat mendirikan bisnis makanan jadul, Kartini mengaku kurang paham soal ide desain kemasan, serta ilmu bisnis lainnya, sehingga ia mengikuti berbagai pelatihan. 

Baca juga: Produk UMKM Makanan Olahan Mie Telur dari Sidoarjo Tembus Pasar Luar Negeri

"Saya ikut pelatihan dari pemerintah seperti digital marketing. Kami diajarkan untuk membuat akun media sosial untuk mempromosikan produk. Buat IG live juga. Alhamdulillah sangat bermanfaat dan membantu," lanjut Kartini. 

Tidak hanya itu, saat pelatihan Kartini juga diajarkan cara membuat desain untuk kemasan makanan. Menurutnya, melalui pelatihan tersebut kemasan miliknya sudah lebih baik daripada saat awal merintis bisnis. 

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau