Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berminat Bisnis Batik? Ini Rincian Modal dan Bahan Baku yang Dibutuhkan

Kompas.com - 19/04/2024, 10:10 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Melestarikan kebudayaan di Indonesia bisa melalui berbagai macam cara. Salah satunya dengan menjaga keberlanjutan bisnis batik, karena batik adalah produk budaya yang sudah dikenal lama di Indonesia. 

Batik pun punya beragam ciri khas sesuai dengan daerah produksi. Ada Batik Pekalongan, Batik Solo, hingga batik Iwing yang terkenal di Magelang. 

Kali ini, Kompas.com berkesempatan untuk bertemu dengan Iwing Sulistiyawati (49), pemilik Batik Iwing Magelang.

Saat berbincang, Iwing mengungkap modal dan bahan baku apa saja yang ia gunakan untuk memulai bisnis batik. 

Baca juga: Cerita Iwing Merintis Batik Khas Magelang hingga Terdaftar HKI

Modal Awal

Iwing mengatakan, dirinya hampir tidak mengeluarkan banyak uang saat merintis bisnis batik. Awalnya, Ia menggunakan hasil karya batik miliknya saat pelatihan untuk dijual.

Uang yang diperoleh dari penjualan, kemudian digunakan untuk membeli bahan baku pembuatan batik.

Bahan baku yang dibeli oleh Iwing berupa malam, kain, dan pewarna. Bahan malam yang ia peroleh dari Pekalongan didapatkan dalam kisaran harga Rp3.000.000 untuk 100 kilogram.

"Kalau untuk kain, saya dalam sebulan itu minimal ada budget Rp 12.000.000, untuk pewarnaan sekitar Rp 2 jutaan," ucap perempuan asli Magelang tersebut.

Lokasi Pembelian Bahan Baku

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat batik, ia ambil dari luar Magelang. Di antaranya dari Solo, Jogja, dan Pekalongan. 

Untuk malam, Iwing beli dari daerah Pekalongan dengan minimal pembelian 100 kilogram. 

"Kalau kain dan pewarna, saya ambil dari Jogja dan Solo. Untuk pewarna saya beli warna-warna dasar dan nanti bisa dioplos (dicampur) supaya dapat warna yang diinginkan," papar Iwing. 

Baca juga: Siasat Batik Iwing Magelang Tarik Perhatian Gen Z untuk Belanja Batik

Iwing juga menyebut, dirinya sudah berlangganan dengan para supplier. Hingga kini, ia tidak mau berpindah ke tempat lain untuk membeli bahan baku, hal ini agar kualitasnya terjaga. Pasalnya, kualitas bahan baku yang berbeda, nantinya bisa berpengaruh pada kualitas batik.

Untuk pengiriman kain dari Jogja dan Solo, biasanya supplier langsung mengirim ke tempat Iwing di Magelang.

"Jadi saya tidak perlu datang langsung ke supplier, justru supplier tersebut yang datang langsung ke rumah saya," pungkas Iwing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau