Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Kompas.com - 24/04/2024, 08:06 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

Untuk menjaga stok, Olan memanfaatkan rumahnya untuk dijadikan gudang. Sewaktu-waktu, barang yang dia simpan akan dikirimkan ke pembeli ketika ada pesanan yang masuk.

Dia juga dibantu oleh dua orang karyawan yang khusus mengerjakan pengemasan barang.

“Saya lebih banyak melayani pembeli dari segmen rumah tangga dan tidak masuk ke toko atau pedagang besar, agar marjin usaha bisa terjaga,” kata Olan.

Layani Segmen Pedagang Besar

Pelaku usaha lainnya adalah Munji (36). Dia menggeluti usaha pembuatan perkakas dapur utamanya loyang sejak tahun 2015.

Munji menjalankan usaha ini sesaat setelah dia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari pabrik tempatnya bekerja. Dia mulai membuat loyang kue untuk dipasok ke tempat lain. Semuanya dikerjakan seorang diri.

Memasuki tahun 2020, usaha yang dijalankan berkembang pesat. Untuk mendukung kegiatan produksi, Munji merekrut sejumlah pekerja guna membantu bisnis yang dijalankan.

Berbeda dari Olan, Munji lebih banyak memasok ke pedagang besar. Banyak pemesan yang berupa pemilik toko di luar daerah yang mengorder kepadanya.

Baca juga: Tips untuk Mengoptimalkan Repeat Order saat Ekspor

“Dalam seminggu saya bisa memproduksi hingga 10.000 pieces. Kalau pengiriman barang tergantung permintaan konsumen, kadang 2-3 kali dalam seminggu,” kata Munji.

Perkakas yang diproduksi Munji banyak dipesan oleh pedagang besar dari Surabaya, Yogyakarta, Palembang, serta Lampung.

Dia sempat menggunakan platform e-commerce untuk menawarkan produk-produknya tersebut. Namun belakangan Munji lebih banyak bertransaksi secara langsung dengan pembeli.

Karena cocok dengan barangnya, si pembeli belinya secara offline. Mereka orde lewat WA dan saya kirim lewat ekspedisi,” jelas Munji.

Selain Munji, perajin lain yang melayani segmen perdagangan besar adalah Anwarudin. Berbeda dari yang lain, Anwarudin lebih banyak memproduksi perkakas berbahan besi seperti gantungan baju, rak minimarket, hingga kandang kucing.

“Saya membuat barang-barang ini berdasarkan pesanan. Kebetulan saat ini saya sedang ada order untuk membuat rak dan gantungan buat toko,” kata Anwar.

Berkembang karena KUR

Baik Olan, Munji, serta Anwar merupakan pelaku usaha yang memulai usaha dari bawah. Sebagaimana kisah Olan, dia mulai berbisnis loyang ketika dia masih menjadi driver ojek online.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau