MALANG, KOMPAS.com - Ada suasana yang berbeda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang pada Rabu (24/4/2024), pagi.
Belasan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melenggak-lenggok dalam kegiatan fashion show dengan mengenakan pakaian kebaya dan kain jarik batik ecoprint yang dikreasikan.
Para warga binaan tersebut sedang mengikuti acara Binar Asmaraloka Karya dalam rangka memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-60 dan hari Kartini.
Baca juga: Jelang Idul Fitri, Warga Binaan Lapas Perempuan Malang Kebanjiran Pesanan Kue Kering
Para peserta fashion show ada dari 14 WBP, 14 petugas lapas, dan beberapa parade dari pejabat struktural.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang, Yunengsih mengatakan, kegiatan ini menampilkan hasil karya fesyen yang dibuat oleh para warga binaan, sekaligus menjadi ajang pembinaan kemandirian yang ada di dalam lapas perempuan Malang.
"Jadi seperti tadi kami memperkenalkan salah satu produk unggulan WBP di Lapas Perempuan Malang ini yakni batik ecoprint, mereka dengan kreasinya sendiri, mereka menampilkan hasil karyanya sendiri ke semua tamu yang hadir," kata Yunengsih, Rabu (24/4/2024).
Dikatakannya, di lapas tersebut terdapat kegiatan pembuatan batik ecoprint setiap harinya. Pewarnaan dan pemberian motif batik ini menggunakan jenis daun-daun tertentu yang diaplikasikan ke kain.
"Bahan dasarnya kami perlu, atau harus mencari ke daerah-daerah yang memang bisa dipakai atau diaplikasikan ke kain yang nantinya akan dengan proses tertentu akan menghasilkan ecoprint yang motif tertentu," katanya.
Harga sehelai kain batik ecoprint buatan para warga binaan bisa bervariasi, tergantung pada jenis kainnya.
"Ada kain semi sutra, jadi kalau kain katun agak mahal, karena bahannya agak cukup mahal, dan agak susah untuk diaplikasikan warna daunnya tersebut, sehingga memerlukan ketelitian. Jadi harganya kisaran Rp 200.000 - Rp 250.000, yang dari katun primisima sekitaran Rp 150.000," jelasnya.
Baca juga: Ramadan, Warga Binaan di Lapas Perempuan Malang Habiskan Waktu Produksi Peci Rajut
Produk kain batik ecoprint tersebut juga sudah dipasarkan seperti ke instansi kantor pemerintahan dan swasta.
"Selama ini pemasaran, kami mendapat pesanan untuk cindera mata, seragam, dan sebagainya. Seperti pengadilan negeri di kabupaten itu untuk kenangan-kenangan, terus ada kunjungan ke kantor-kantor dijadikan untuk hampers," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.