Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Kompas.com - 25/04/2024, 09:05 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Beberapa bisnis biasanya mengalami lonjakan pesanan ketika musim-musim tertentu. Di Indonesia, pesanan biasa melonjak saat bulan Ramadan, Lebaran, Natal, Imlek, dan perayaan hari besar lain. 

Salah satu yang mengalaminya, yakni Soes Surgawi.

Retno Anggraini (38), manajer operasional Soes Surgawi menceritakan, pesanan produk mereka pertama kali melonjak saat bulan puasa tahun 2021. Bahkan saat itu, Soes Surgawi harus membatasi jumlah kue sus yang bisa dipesan.

Baca juga: Cara Ina Cookies Menghadapi Lonjakan Pesanan Jelang Lebaran

Seiring berjalannya waktu, Soes Surgawi mulai mampu mengatasi lonjakan pesanan tersebut.

Retno menyebut, mereka mengatasi lonjakan pesanan dengan fokus meningkatkan kinerja tim produksi. 

Meningkatkan Kuantitas Kue Sus Per Harinya

Langkah membenahi tim produksi dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah kue sus yang dijual. Saat ini, pihak Soes Surgawi dapat memproduksi 3.000 sampai 4.000 kue sus per harinya. 

"Setelah kejadian pesanan melonjak waktu bulan puasa itu, saat ini kami akhirnya bisa lebih banyak produksi. Bahkan kami juga bisa melayani dalam waktu kurang dari 5 menit," lanjut Retno. 

Lebih lanjut, Retno mengatakan langkah ini juga sebagai upaya preventif untuk menghindari kejadian serupa. Alasannya, masih ada musim-musim lain yang bisa saja memengaruhi lonjakan pesanan.

Baca juga: Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Semakin Memerhatikan Kecepatan dan Konsistensi

Peningkatan kuantitas produksi kue sus, rupanya juga dipengaruhi oleh kecepatan para tim produksi.

Langkah ini dilakukan untuk mengatasi lonjakan pesanan, agar tidak perlu membatasi jumlah kue sus yang dapat dipesan. 

"Meski kami meningkatkan kecepatan produksi, kami juga tetap menjaga kualitas dengan konsisten. Kami pun juga berusaha mendapatkan supplier yang sesuai dengan kebutuhan kami," ucap Retno.

Baca juga: Manfaat WhatsApp Business untuk Bisnis Laundry, Intip Strategi Pebisnis Ini...

Selain meningkatkan jumlah produksi, kecepatan, dan konsisten, Retno mengatakan bahwa mereka juga menambah alat-alat produksi. 

"Kami juga berusaha menambah alat-alat produksi, itu sangat membantu kami," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau