Prosesnya memang tidak mudah, tetapi dari Jakarta Fasion Week, Miko belajar banyak sekali hal baru. Dia mencatatnya, kemudian mempelajarinya. Itulah yang membuat UMKM asal Kabupaten Bogor ini bisa naik kelas.
"Itu luar biasa perjuangannya, tapi seru banget. Awalnya nangis-nangis, tapi dari sini lah sekarang aku sudah terbiasa," lanjutnya.
Terbukti, Jumico Jacobs berhasil tampil ciamik di Jakarta Fashion Week. Sejak hari itu, nama Jumico Jacobs semakin dikenal banyak orang.
Hingga hari ini, Jumico Jacobs sudah menghadiri berbagai pameran dan fashion show. Mulai dari dalam negeri hingga internasional.
Bahkan, produk Jumico Jacobs sudah menembus pasar global, mulai dari Alibaba hingga Uniqlo.
Jumico Jacobs membuat banyak sekali produk fesyen ecoprint. Mulai dari atas kepala hingga ujung kaki.
Ada kain dan selendang, hijab, turban, pakaian, rok, tas, dompet, hingga sandal dan sepatu ecoprint. Material bahan yang digunakan juga beragam, mulai dari kain sutra hingga kulit.
Semua bahan yang digunakan alami, pewarnaannya pun tidak menggunakan pewarna buatan. Selain dari warna dedaunan, biasanya Miko menggunakan rempah untuk mengeluarkan warna lain seperti kunyit.
Baca juga: 5 Tips Memulai Bisnis Ecoprint ala Siti Khulifah, Owner Mutiara Collection
Harganya jual produk-produk ecoprint Jumico Jacobs bisa bernilai jutaan rupiah.
Namun, peluang bisnis ini tidak hanya dinikmati oleh Miko seorang. Pasalnya, wanita ini kini menjadi guru yang melahirkan banyak pengrajin ecoprint di Bogor. Miko sering membuka kelas belajar ecoprint.
Bahkan, tidak jarang Miko mengajarkan orang lain dengan gratis. Mereka hanya perlu membeli bahan. Kini, murid-murid Miko sudah bisa dilepas membuka bisnis sendiri.
"Aku banyak mengajar dan melahirkan pengrajin ecoprint. Jadi kalau untuk saingan, aku tidak pusing bersaing. Karena kebanyakan dari mereka adalah muridku yang sudah bisa bikin bisnis sendiri," tutup Miko.
Miko berharap, semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang menggerakkan konsep eco friendly. Seperti ecoprint ini yang semua bahannya alami. Bahkan, sisa daun setelah produksi ecoprint bisa didaur ulang menjadi pupuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.