Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Jumico Jacobs, Merintis Bisnis Ecoprint hingga Lahirkan Banyak Pengrajin

Kompas.com - 07/05/2024, 13:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Prosesnya memang tidak mudah, tetapi dari Jakarta Fasion Week, Miko belajar banyak sekali hal baru. Dia mencatatnya, kemudian mempelajarinya. Itulah yang membuat UMKM asal Kabupaten Bogor ini bisa naik kelas.

"Itu luar biasa perjuangannya, tapi seru banget. Awalnya nangis-nangis, tapi dari sini lah sekarang aku sudah terbiasa," lanjutnya.

Terbukti, Jumico Jacobs berhasil tampil ciamik di Jakarta Fashion Week. Sejak hari itu, nama Jumico Jacobs semakin dikenal banyak orang.

Hingga hari ini, Jumico Jacobs sudah menghadiri berbagai pameran dan fashion show. Mulai dari dalam negeri hingga internasional.

Bahkan, produk Jumico Jacobs sudah menembus pasar global, mulai dari Alibaba hingga Uniqlo.

Melahirkan Pengrajin Ecoprint

Jumico Jacobs membuat banyak sekali produk fesyen ecoprint. Mulai dari atas kepala hingga ujung kaki.

Ada kain dan selendang, hijab, turban, pakaian, rok, tas, dompet, hingga sandal dan sepatu ecoprint. Material bahan yang digunakan juga beragam, mulai dari kain sutra hingga kulit.

Semua bahan yang digunakan alami, pewarnaannya pun tidak menggunakan pewarna buatan. Selain dari warna dedaunan, biasanya Miko menggunakan rempah untuk mengeluarkan warna lain seperti kunyit.

Baca juga: 5 Tips Memulai Bisnis Ecoprint ala Siti Khulifah, Owner Mutiara Collection

Harganya jual produk-produk ecoprint Jumico Jacobs bisa bernilai jutaan rupiah.

Namun, peluang bisnis ini tidak hanya dinikmati oleh Miko seorang. Pasalnya, wanita ini kini menjadi guru yang melahirkan banyak pengrajin ecoprint di Bogor. Miko sering membuka kelas belajar ecoprint.

Bahkan, tidak jarang Miko mengajarkan orang lain dengan gratis. Mereka hanya perlu membeli bahan. Kini, murid-murid Miko sudah bisa dilepas membuka bisnis sendiri.

"Aku banyak mengajar dan melahirkan pengrajin ecoprint. Jadi kalau untuk saingan, aku tidak pusing bersaing. Karena kebanyakan dari mereka adalah muridku yang sudah bisa bikin bisnis sendiri," tutup Miko.

Miko berharap, semakin banyak masyarakat dan pelaku usaha yang menggerakkan konsep eco friendly. Seperti ecoprint ini yang semua bahannya alami. Bahkan, sisa daun setelah produksi ecoprint bisa didaur ulang menjadi pupuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau