Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Menyusun Storytelling Agar Menarik Perhatian Konsumen

Kompas.com - 10/05/2024, 08:44 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teknik marketing di dunia bisnis beraneka ragam macamnya. Salah satunya yaitu teknik storytelling atau bercerita. Teknik ini bisa digunakan ketika membuat video promosi atau teaser peluncuran produk baru.

Storytelling marketing juga digunakan oleh perusahaan besar seperti IKEA. Mereka membuat konsep video yang menceritakan tentang suami istri ketika kebingungan memilih produk rumah tangga. Kamu pun juga bisa menggunakan teknik seperti ini.

Sebelum menerapkan teknik storytelling, kamu juga perlu mengetahui empat ciri storytelling marketing yang menarik. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, mari simak artikel berikut yang telah dirangkum dari berbagai sumber. 

Baca juga: Tingkatkan Brand, Begini Cara membangun Storytelling

1. Menghibur 

Supaya video storytelling marketing milikmu menarik perhatian konsumen, kamu perlu memikirkan sisi entertaining atau hiburan. Buatlah seolah-olah seperti film yang biasa membuat orang-orang merasa terhibur. 

Kamu bisa mengambil referensi cerita yang menarik seperti kisah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, kamu juga bisa juga menambahkan bumbu-bumbu konflik seperti film pendek. 

2. Mudah Dipercaya

Meski memiliki sisi menghibur dengan kreativitas cerita masing-masing, kamu juga perlu memperhatikan bahwa cerita tersebut dapat membangun kepercayaan dari konsumen. 

Baca juga: Catat! Ini Beberapa Cara Menyusun Storytelling untuk Promosi Produk

Pastikan video storytelling yang kamu buat menjadikan konsumen semakin yakin untuk membeli produk dari brand bisnismu. Bukan justru membuat mereka ragu dengan kualitas produkmu.

Jadi, sebelum video storytelling rilis sebaiknya dicek ulang kembali. Kalau perlu, dicek ulang saat pembuatan skenario cerita dan proses syuting. 

3. Berkaitan dengan Pengalaman Konsumen

Membuat video storytelling untuk marketing juga harus memperhatikan kaitan dengan pengalaman konsumen. Bahasa gaulnya yaitu relate dengan konsumen. Kamu bisa ambil pengalaman sehari-hari konsumen misalnya saat berbelanja, sekolah, atau bekerja. 

Baca juga: Keuntungan Promosi Menggunakan Free Tester Produk

Selain menjadi lebih dekat dengan konsumen, konsep video yang relate dengan kehidupan konsumen justru menjadi lebih menarik. Cara ini juga bisa menambah engagement dengan para konsumen. 

Bisa saja mereka meninggalkan jejak komentar di video storytelling kamu. Lalu perlahan mereka akan tertarik dan mencoba membeli produkmu. 

4. Alur yang Tertata dan Melekat dalam Ingatan

Ciri yang terakhir yaitu alur storytelling yang tertata dan juga mudah diingat oleh para konsumen. Kamu perlu memperhatikan plot cerita yang berurutan dan tidak membingungkan audiens. 

Baca juga: 3 Tahap Menyusun Strategi Marketing Diferensiasi Bisnis

Selain itu, kamu juga bisa memperhatikan sisi unik dari video storytelling milikmu. Misalnya dengan membuat akhir cerita yang tidak tidak terduga atau membuat alur konflik yang memancing emosi audiens. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com