KOMPAS.com - Di era digital marketing seperti saat ini, copywriting menjadi salah satu teknik pemasaran yang sangat dibutuhkan. Ini merupakan teknik penjualan dengan menggunakan tulisan.
Inilah mengapa, copywriting harus dibuat secara efektif agar mampu meningkatkan penjualan.
Lantas bagaimana caranya membuat copywriting yang efektif dan mampu menghasilkan penjualan? Dilansir dari Cermati.com, simak tips copywriting untuk meningkatkan penjualan bisnis dalam ulasan berikut ini:
Setiap bisnis, tentunya memiliki tujuan yang tak jauh berbeda yakni penjualan produk. Tapi jika produknya sudah ada namun tidak bisa mencapai target penjualan, tentunya ada yang kurang tepat dalam cara berjualannya.
Salah satunya berkaitan dengan penyampaian produk, tapi tidak melulu fokus dengan kalimat ‘jualan’.
Tetapi lebih fokus dengan karakteristik produk yang dijual tersebut. Selain itu, ingat visi misi bisnis saat merencanakan pembuatan produk tersebut. Selanjutnya, jelaskan visi misi terkait brand tersebut melalui teknik copywriting saat menuangkannya ke dalam iklan pemasaran.
Hal ini karena, setiap kata dalam penulisan copywriting bisa sangat mempengaruhi target audiens dalam memandang produk tersebut. Selain menyusun diksi-diksi pilihan yang sesuai, pastikan untuk menggunakan tata bahasa sesuai demografis.
Tentunya tidak ada masalah untuk memasukkan bahasa gaul, bahasa lokal, atau bahasa umum lainnya.
Hal ini akan membuat copywriting menjadi lebih hidup dan berwarna, tentunya asalkan sesuai dengan tujuannya. Jangan lupa untuk membuat copywriting se-unik dan sekreatif mungkin, serta bebas plagiat.
Sama seperti menulis berita, dalam penulisan copywriting juga menggunakan dasar 5W dan 1H, yakni who, what, why, when, where, dan how. Ini karena, copywriting bukan sekedar tulisan ajakan saja.
Tetapi juga untuk menjawab pertanyaan terkait merek atau brand yang dikembangkan. Terutama apakah produk tersebut merupakan pilihan paling tepat untuk kebutuhan maupun masalah yang dihadapi audiens.
Penjelasan yang detail akan membantu calon pelanggan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan begitu, mereka bisa lebih mudah untuk memutuskan melanjutkan pembelian atau tidak.
Pastikan untuk selalu mengevaluasi setiap konten copywriting yang telah dipublikasikan, baik di situs web maupun media sosial bisnis. Saat ini sejumlah platform media sosial sudah tersedia fitur untuk memantau performa konten.
Banyak social media specialist yang berpendapat, jika konten copywriting yang lebih pendek cenderung lebih efektif dalam menjangkau pelanggan. Namun ada pula yang berpendapat, jika konten panjang jauh lebih baik karena akan dikonversikan mesin pencari Google.
Hanya saja panjang pendek konten sebetulnya sangat tergantung dari kebutuhan bisnis. Sebab yang terpenting adalah copywriting yang dibuat berhasil dalam menyampaikan pesan terkait produk bisnis.
Tujuannya, tentu agar membuat calon konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan dan akhirnya mau membeli.
Satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan sebelum membuat copywriting adalah memahami minat pasar yang ditargetkan. Agar bisa membuat copywriting yang memikat, ketahuilah tipe dan karakter target pasar bisnis Anda.
Tidak masalah meskipun mengalami kesulitan untuk memahami kebutuhan mereka secara tak langsung. Ini karena Anda bisa membuat survei langsung melalui laman media sosial. Buat pertanyaan terkait minat, kebutuhan, pekerjaan, dan lain sebagainya
Dari survei tersebut, nantinya akan ada banyak informasi penting yang bisa didapatkan. Terutama yang berkaitan dengan target pasar bisnis Anda secara umum.
Baca juga: 3 Jenis Digital Marketing, Ini Bikin Bisnis Berkembang Pesat
Salah satu tujuan sebagian besar orang yang menggunakan media sosial adalah untuk mencari hiburan. Apapun alasannya, kebiasaan tersebut bisa dijadikan sebagai faktor yang wajib dipertimbangkan ketika ingin membuat copywriting produk.
Hal ini supaya pengguna betah saat menikmati konten yang ditampilkan. Disarankan untuk menggabungkan copywriting dan visual dengan cara yang lebih menarik, agar bisa menarik minat secara efektif.
Sebagai contoh, menjelaskan deskripsi cincin melalui tulisan tentu akan membuat orang berimajinasi sendiri tentang produk tersebut. Hal ini tentunya akan membuat seseorang yang belum pernah melihat cincin tersebut akan kurang tertarik.
Berbeda cerita jika ada visual pendukung di samping tulisannya, misalnya foto atau video.
Visual dalam copywriting, baik foto atau video memiliki dampak yang tak bisa disangka-sangka. Bahkan tak sedikit yang mengaku membeli barang karena terkesan dengan visual yang ditampilkan, bukan dari penjelasan produknya.
Oleh karena itu, pastikan untuk memenuhi semua komponen dalam penulisan maupun publikasi copywriting.
Target audiens selalu jadi aspek terpenting di dalam pemasaran. Hal ini berkaitan erat dengan penulisan bahasa yang nantinya akan digunakan dalam copywriting. Apalagi media sosial saat ini diramaikan pengguna dari berbagai macam kalangan usia dan latar belakang sosial.
Sehingga, menyesuaikan bahasa dalam copywriting dengan audiens tertarget menjadi sangat penting untuk dilakukan. Sebagai contoh, jika target audiensnya adalah wanita pekerja usia 25-35 tahun maka gunakanlah diksi yang umum dan lekat dengan kehidupan kerja.
Beda lagi, jika target audiensnya adalah anak-anak remaja sekolah, maka pemilihan kata-katanya juga harus sesuai usia mereka. Jangan memaksakan audiens untuk bisa memahami deskripsi atau penjelasan produk dengan tata bahasa yang kurang mereka mengerti.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.