Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Pelatihan, Lilik Berinovasi Ubah Tepung Mocaf jadi Tiwul Instan

Kompas.com - 12/05/2024, 16:37 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

WONOSOBO, KOMPAS.com - Di tangan Lilik Sri Rahayu (61), tiwul diubah menjadi bentuk instan dan bisa menjadi oleh-oleh untuk wisatawan. Usaha oleh-oleh tiwul instan milik Lilik awali dari pelatihan membuat tepung mocaf.

Tiwul yang dikenal sebagai makanan berbahan singkong dari daerah tandus, kini bisa naik kelas. Lilik mengubah singkong menjadi tepung mocaf lalu menjadi tiwul instan siap masak dengan aneka rasa. 

"Saya usaha tiwul instan sejak tahun 2011. Itu awalnya bukan untuk usaha ya karena dulu mendapatkan pelatihan membuat tepung mocaf dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah," ujar Lilik kepada di sela-sela acara Media Gathering Pamapersada Nusantara di Kampung Proklim Dusun Kawista, Adiwarno, Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah minggu lalu.

Baca juga: Bisnis Makanan Menjadi Pilihan Usaha yang Paling Menjanjikan, Mengapa?

Lilik kemudian diminta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah untuk menularkan ilmu membuat tepung mocaf ke kelompok-kelompok warga lainnya. Lilik dan warga di Dusun Kawista pun bisa memproduksi tepung mocaf.

Lilik Sri Rahayu (61) bersiap untuk menjemur potongan singkong untuk diolah menjadi tepung mocaf di rumahnya di Kampung Kawista, Adiwarno, Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah (8/5/2024). Lilik merupakan salah satu pelaku UMKM yang mengolah tepung mocaf menjadi tiwul instan.Y Lilik Sri Rahayu (61) bersiap untuk menjemur potongan singkong untuk diolah menjadi tepung mocaf di rumahnya di Kampung Kawista, Adiwarno, Selomerto, Wonosobo, Jawa Tengah (8/5/2024). Lilik merupakan salah satu pelaku UMKM yang mengolah tepung mocaf menjadi tiwul instan.
Bermodal keterampilan membuat tepung mocaf, Lilik kemudian berpikir untuk menjual hasil produksinya. Namun, Lilik mengalami hambatan dari sisi pemasaran saat berupaya menjual tepung mocaf.

"Tapi setelah produknya jadi, kami enggak tahu mau jual kemana. Akhirnya saya putuskan untuk produksi sendiri. Satu-nya produk yang 100 persen bisa menggunakan tepung mocaf itu adalah tiwul," kata Lilik. 

Lilik membuat tiwul untuk membantu teman-temannya untuk menyerap hasil pembuatan tepung mocaf. Lilik awalnya tak berpikir untuk menjual tiwul sebagai oleh-oleh.

"Dan kami usahakan bagaimana tiwul itu bisa diterima semua kalangan baik anak-anak, remaja, orang tua, akhirnya kami coba2 bikin tiwul dengan aneka rasa. Dan respon dari konsumen ternyata lumayan," tambah Lilik.

Aneka Rasa Tiwul

Di tangan Lilik Sri Rahayu (61), tiwul diubah menjadi bentuk instan dan bisa menjadi oleh-oleh untuk wisatawan. Usaha oleh-oleh tiwul instan milik Lilik awali dari pelatihan membuat tepung mocaf.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Di tangan Lilik Sri Rahayu (61), tiwul diubah menjadi bentuk instan dan bisa menjadi oleh-oleh untuk wisatawan. Usaha oleh-oleh tiwul instan milik Lilik awali dari pelatihan membuat tepung mocaf.

Dalam usahanya, Lilik membuat tiwul dengan aneka rasa untuk menarik minat konsumen. Lilik menciptakan tiwul dengan 12 rasa. 

Tiwul instan buatan Lilik ada jenis rasa tawar, gula merah, pandan, ubi ungu, ubi madu, carica, nangka, pisang coklat, bit merah, labu kuning, dan vanilla.

Sebelum menjadi tiwul instan yang siap santap, tepung mocaf melewati beberapa tahap. Tepung mocaf diaduk dengan campuran air gula.

Baca juga: Kilas Balik Sate Padang Ajo Ramon, Kuliner Legendaris Pasar Santa

Setelah itu, tepung mocaf yang sudah diberi air gula diberikan tambahan rasa dari bahan alami. Dari sana, adonan tepung mocaf diadukan sampai berbentuk butiran-butiran kecil dan kasar.

Adonan tepung mocaf kemudian dikukus, diangkat, dan didinginkan selama satu malam. Setelah itu, adonan tepung mocaf dihancurkan dan diayak menggunakan ayakan berbahan bambu lalu dijemur.

Tiwul yang siap saji kemudian dikemas dalam kemasan isi 400 gram. Satu kemasan tiwul instan dipasarkan ke konsumen dengan harga Rp 18.000.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau