Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Burnout? Ini Cara Membuat Skala Prioritas untuk Para Pebisnis

Kompas.com - 13/05/2024, 11:30 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilik bisnis memiliki banyak aktivitas yang harus dikerjakan setiap harinya. Seperti melanjutkan pembuatan produk, membalas pesan dari klien dan konsumen, serta memantau para karyawan adalah pekerjaan harian yang selalu menjadi rutinitas.

Seringkali, beban kerja tersebut membuat burnout dan menimbulkan stres. Untuk mengatasinya, kamu sebagai pemilik usaha dapat membuat skala prioritas pekerjaan. Kamu bisa membuat skala prioritas untuk satu minggu terlebih dahulu. 

Cara untuk mengatur skala prioritas, bisa kamu simak dalam artikel berikut ini yang telah dirangkum Kompas.com dari business.com.

Baca juga: 5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

1. Buat Daftar Aktivitas untuk Setiap Hari

Cobalah membuat daftar kegiatan yang ingin kamu lakukan setiap harinya. Kamu juga bisa menjadwalkan akrivitas yang ingin kamu lakukan untuk seminggu ke depan. Hal ini bisa membuat hari-harimu terencana dan tersusun dengan baik. 

Dalam tiap harinya, kamu juga bisa mengurutkan aktivitas yang paling penting hingga tidak terlalu penting. Dengan demikian, kamu akan menyelesaikan pekerjaan yang penting terlebih dahulu.Kemudian, kamu bisa memcatat dalam notes ponsel atau gunakan aplikasi to-do-list

2. Tulis Kegiatan yang Ingin Dilakukan Secara Spesifik

Saat menyusun kegiatan yang ingin dilakukan, biasakan untuk menulis secara spesiifk. Tidak hanya sekedar "hari ini saya akan memantau karyawan", "hari ini saya akan mengatur gaji karyawan." 

Baca juga: Tips Mengatur Bisnis Rumahan agar Lebih Tertata

Namun, bisa dibuat lebih spesifik. Misalnya "membuka spreadsheet untuk mencatat gaji karyawan," dan "pergi ke tempat produksi untuk memantau karyawan membuat produk." Dengan cara seperti ini, kamu menjadi lebih paham tentang apa yang akan kamu lakukan. 

3. Hindari Distraksi 

Setelah kamu menyusun daftar kegiatan, janji temu dengan klien, dan sebagainya, berusahalah untuk menghindari distraksi. Jika ada hal lain yang sudah bertabrakan dengan jadwalmu, sebaiknya kamu menunda hal tersebut hingga urusanmu selesai. 

Akan tetapi, ada beberapa kondisi untuk pengecualian bagi hal lain yang bersifat lebih urgent. Contohnya ketika ada urusan penting dalam keluarga atau suatu urusan yang menyangkut reputasi bisnis. Jika demikian, kamu bisa melakukan penjadwalan ulang.

Baca juga: 6 Cara Mengatur Stok untuk Bisnis Pakaian

Meski kamu sudah memiliki jadwal yang 'saklek', kamu tetap harus cair dalam kondisi tertentu. Sebab akan ada hal-hal lain yang terjadi di luar diri kita. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau