KOMPAS.com - Industri fesyen, terutama pakaian merupakan bisnis yang terbilang sangat menarik. Selain menjual pakaian jadi, pelaku bisnis juga bisa menjual model atau desain pakaian. Inilah mengapa, penting untuk tahu caranya mengatur stok, agar bisnis pakaian semakin lancar.
Agar keberlangsungan bisnis pakaian terjamin, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya adalah mengatur ketersediaan stok, terutama bahan baku. Pasalnya, keberadaan stok yang sesuai mampu menunjang realisasi ide untuk produksi beragam model baju atau pakaian nantinya.
Dilansir dari Cermati.com, berikut beberapa cara yang bisa digunakan untuk membantu mengatur stok di bisnis pakaian, antara lain:
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenal bahan baku sesuai jenis pakaian yang akan diproduksi. Setidaknya ada beberapa kategori bahan baku yang perlu disiapkan, antara lain:
Kain merupakan bahan baku penting dalam bisnis pakaian. Umumnya, pembelian kain dilakukan dalam jumlah besar (ukuran roll) agar harga yang didapatkan lebih murah. Setiap roll kain biasanya memiliki ukuran 100 yard, tergantung jenis kain yang dipilih.
Selain itu, penting juga untuk membuat perencanaan terkait warna dan jenis kain yang akan digunakan. Sebagai contoh, kain untuk kemeja biasanya dari bahan katun, sementara dress wanita bisa menggunakan kain brokat, ceruti dan sebagainya.
Rata-rata untuk harga kain berkisar Rp 25.000 sampai Rp 35.000 per yard. Jadi untuk 1 roll kain harganya berkisar Rp 2.500.000 sampai Rp 3.500.000.
Selain kain, aksesoris pakaian juga termasuk bahan baku yang perlu disiapkan. Beberapa diantaranya seperti kancing baju, resleting, renda dan sebagainya dengan beragam bentuk dan ukuran. Semakin detail desain pakaian yang dibuat, maka aksesoris pendukung yang diperlukan juga semakin beragam.
Jenis aksesoris ini merupakan aksesoris tambahan yang dibuat secara khusus sesuai brand produk fesyen yang dibuat. Misalnya saja seperti label brand, label harga, kancing khusus dan lain sebagainya. Aksesoris ini penting untuk mendukung branding produk fesyen yang dikembangkan.
Pemberian kode akan memudahkan dalam pengelolaan stok, terutama dalam bisnis pakaian. Inilah mengapa memberikan kode secara khusus di masing-masing bahan sangat perlu dilakukan. Pastikan kode dibuat sesuai dengan jenis, ukuran, hingga warnanya.
Anda bisa menggunakan kombinasi angka dan huruf sebagai kode agar lebih mudah diingat. Contohnya saja, kode untuk kain Satin adalah S, warna biru adalah 02, disuplai oleh Berkah Jaya disingkat BJ. Jadi kodenya S02(BJ).
Tempat penyimpanan stok sangat penting untuk diperhatikan. Baik menggunakan gudang maupun tempat penyimpanan yang lain, pastikan untuk melakukannya secara efisien. Hal ini supaya lebih memudahkan dalam proses pengambilan dan mudah ditemukan saat akan dibutuhkan.
Untuk menyimpan gulungan kain, ada baiknya untuk memakai rak besi yang dibuat secara khusus. Rak ini biasanya dibuat dengan beberapa sekat sesuai ukuran gulungan kain. Umumnya, rak semacam ini harus dipesan secara custom agar ukurannya sesuai dengan kebutuhan.
Selain membuatnya secara custom, Anda bisa membeli rak tersebut di toko online. Harganya sendiri mulai dari Rp1.000.000 yang bisa menyimpan gulungan kain hingga 9 roll.
Baca juga: 7 Alasan Kenapa Usaha Menjahit Baju Menguntungkan
Selanjutnya, langkah yang perlu dilakukan adalah membuat master data. Catat semua pergerakan barang di tempat penyimpanan, baik yang masuk maupun yang keluar. Ini dilakukan untuk lebih memudahkan dalam proses perencanaan restock atau forecast.