Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenun Bermotif Kekinian Sulit Diterima Pasar, Begini Solusi Pemilik Brand e-Boon

Kompas.com - 19/05/2024, 20:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenun e-Boon adalah brand lokal milik Vita Sari yang sudah berdiri sejak 2017 dengan memberdayakan penenun lokal asli Lombok.

Singkat cerita, Vita yang merupakan keturunan Suku Sasak Lombok kini tinggal di Jakarta dan berniat untuk melestarikan kain tenun yang lebih mudah diterima di pasar Jakarta.

Oleh karena itu, produk Tenun e-Boon dibuat dengan berbagai inovasi mulai dari motif, warna, hingga model agar selalu mengikuti tren industri fesyen yang perputarannya sangat cepat. Sehingga tenun bisa terus dibuat update dan tidak hilang pamor.

Baca juga: Hendar Sukses Jalankan Bisnis Kain Tenun Khas Garut

Tenun Bermotif Kekinian Jadi Sulit Dikenali

Membuat tenun dengan berbagai inovasi baru nyatanya tidak mudah diterima pasar. Memang lebih banyak pasar Jakarta yang menyukai koleksi bergaya kekinian, tetapi ini juga terkadang menjadi tantangan Vita.

"Terkadang orang jadi tidak mengenali, mereka tidak percaya bahwa tenun lombok bisa dibuat seperti ini motif-motifnya modern," kata Vita kepada Kompas.com di acara Bronis UMKM pada Jumat (17/5/2024).

Baca juga: Penjualan Produk UMKM Dompet Tenun Badui Tembus Provinsi Bali Lewat Media Sosial

Seperti salah satu koleksi yang dibuat oleh Vita untuk menyambut Chinese New Year lalu, dia membuat syal Tenun Rangrang dengan motif Yin-Yang.

Jika biasanya Tenun Rangrang bermotif zigzag saja dengan warna-warni yang mencolok, Vita mencoba memodifikasinya dengan warna biru muda yang lebih simpel dan mengangkat motif yin-yang.

Motif yin-yang yang bulat memang cukup kontras dengan ciri khas tenun rangrang yang bermotif zigzag. Itulah mengapa terkadang inovasi Vita sering sulit dikenali oleh masyarakat bahwa produk itu merupakan tenun.

Meningkatkan Awareness Melalui Digitalisasi

Cara Vita untuk mengatasi tantangan ini adalah lebih banyak edukasi dan sosialisasi, khususnya secara digital. Dengan menggerakkan promosi di media sosial adalah caranya untuk memperkenalkan kepada publik bahwa saat ini ada produk tenun bermotif kekinian.

"Saat ini kami banyak membuat konten yang bisa menceritakan produk dengan motif-motif baru. Khususnya di Instagram, kami berusaha bercerita bahwa tenun bisa dibuat seperti ini juga," ujar Vita.

Baca juga: Upaya Olix Jaga Kain Tenun Tradisional Tetap Punya Pamor di Masyarakat

Vita juga mengaku saat ini dia memiliki anak magang yang membantunya untuk mengelola media sosial. Vita meminta bantuan kepada para anak magang untuk membuat konten-konten menarik yang pastinya sesuai dengan ala Gen Z dan Milenial.

Selain itu Vita juga mengambil setiap kesempatan melalui tawaran di acara-acara seperti Bronis UMKM Kompas.com. Menurut Vita, program seperti membantunya untuk lebih mudah bercerita kepada masyarakat dalam memperkenalkan tenun dengan motif kekinian.

Mengikuti Tren Terkini Yang Sedang Ramai

Vita juga berupaya memanfaatkan digitalisasi untuk mengikuti tren-tren terkini. Misalnya untuk riset di internet dan media sosial mengenai motif unik yang saat ini sedang digemari oleh pasar.

Dengan begitu harapannya Vita bisa semakin mudah menarik minat masyarakat karena motif tersebut tengah ramai, dengan begitu dia bisa sekalian mengedukasi dan memperkenalkan bahwa ini merupakan produk dari kain tenun.

"Tentunya kami riset, melihat-lihat cari tahu tren fesyen terkini melalui internet dan media sosial. Jadi biasanya inspirasi motifnya berasal dari sana. Atau mengeluarkan katalog sesuai tema saat ada momen-momen tertentu seperti Hari-hari Raya," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau