JAKARTA, KOMPAS.com - Tenun e-Boon adalah brand lokal milik Vita Sari yang sudah berdiri sejak 2017 dengan memberdayakan penenun lokal asli Lombok.
Singkat cerita, Vita yang merupakan keturunan Suku Sasak Lombok kini tinggal di Jakarta dan berniat untuk melestarikan kain tenun yang lebih mudah diterima di pasar Jakarta.
Oleh karena itu, produk Tenun e-Boon dibuat dengan berbagai inovasi mulai dari motif, warna, hingga model agar selalu mengikuti tren industri fesyen yang perputarannya sangat cepat. Sehingga tenun bisa terus dibuat update dan tidak hilang pamor.
Baca juga: Hendar Sukses Jalankan Bisnis Kain Tenun Khas Garut
Membuat tenun dengan berbagai inovasi baru nyatanya tidak mudah diterima pasar. Memang lebih banyak pasar Jakarta yang menyukai koleksi bergaya kekinian, tetapi ini juga terkadang menjadi tantangan Vita.
"Terkadang orang jadi tidak mengenali, mereka tidak percaya bahwa tenun lombok bisa dibuat seperti ini motif-motifnya modern," kata Vita kepada Kompas.com di acara Bronis UMKM pada Jumat (17/5/2024).
Baca juga: Penjualan Produk UMKM Dompet Tenun Badui Tembus Provinsi Bali Lewat Media Sosial
Seperti salah satu koleksi yang dibuat oleh Vita untuk menyambut Chinese New Year lalu, dia membuat syal Tenun Rangrang dengan motif Yin-Yang.
Jika biasanya Tenun Rangrang bermotif zigzag saja dengan warna-warni yang mencolok, Vita mencoba memodifikasinya dengan warna biru muda yang lebih simpel dan mengangkat motif yin-yang.
Motif yin-yang yang bulat memang cukup kontras dengan ciri khas tenun rangrang yang bermotif zigzag. Itulah mengapa terkadang inovasi Vita sering sulit dikenali oleh masyarakat bahwa produk itu merupakan tenun.
Cara Vita untuk mengatasi tantangan ini adalah lebih banyak edukasi dan sosialisasi, khususnya secara digital. Dengan menggerakkan promosi di media sosial adalah caranya untuk memperkenalkan kepada publik bahwa saat ini ada produk tenun bermotif kekinian.
"Saat ini kami banyak membuat konten yang bisa menceritakan produk dengan motif-motif baru. Khususnya di Instagram, kami berusaha bercerita bahwa tenun bisa dibuat seperti ini juga," ujar Vita.
Baca juga: Upaya Olix Jaga Kain Tenun Tradisional Tetap Punya Pamor di Masyarakat
Vita juga mengaku saat ini dia memiliki anak magang yang membantunya untuk mengelola media sosial. Vita meminta bantuan kepada para anak magang untuk membuat konten-konten menarik yang pastinya sesuai dengan ala Gen Z dan Milenial.
Selain itu Vita juga mengambil setiap kesempatan melalui tawaran di acara-acara seperti Bronis UMKM Kompas.com. Menurut Vita, program seperti membantunya untuk lebih mudah bercerita kepada masyarakat dalam memperkenalkan tenun dengan motif kekinian.
Vita juga berupaya memanfaatkan digitalisasi untuk mengikuti tren-tren terkini. Misalnya untuk riset di internet dan media sosial mengenai motif unik yang saat ini sedang digemari oleh pasar.
Dengan begitu harapannya Vita bisa semakin mudah menarik minat masyarakat karena motif tersebut tengah ramai, dengan begitu dia bisa sekalian mengedukasi dan memperkenalkan bahwa ini merupakan produk dari kain tenun.
"Tentunya kami riset, melihat-lihat cari tahu tren fesyen terkini melalui internet dan media sosial. Jadi biasanya inspirasi motifnya berasal dari sana. Atau mengeluarkan katalog sesuai tema saat ada momen-momen tertentu seperti Hari-hari Raya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.