BOGOR, KOMPAS.com - Diorama adalah karya seni miniatur tiga dimensi yang menggambarkan suatu pemandangan, momentum, maupun scene mirip seperti aslinya.
Belum banyak pelaku usaha yang menekuni bisnis ini di Indonesia. Dan, salah satu dari sedikit orang itu adalah Maulidin Taufiq yang menjalankan usaha diorama dengan bendera Artberuang.
Dalam perbincangan dengan Kompas.com, Maulidin Taufiq mengungkapkan bahwa usaha diorama ternyata cukup menjanjikan.
Sebuah diorama bisa bernilai mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 80 juta, tergantung pada ukuran dan tingkat kesulitan dari diorama itu sendiri.
Perlahan tapi pasti, pasar diorama mulai berkembang dengan peminat yang banyak.
Maulidin mengungkapkan segmentasi pasar dari diorama ini cukup luas, mulai dari perusahaan, penghobi, pecinta seni, hingga para pembuat film.
Diorama bisa digunakan untuk display mobil-mobilan kecil, sebagai miniatur gedung perusahaan, miniatur rekonstruksi sebuah kejadian, hingga untuk kebutuhan pembuat scene dalam film.
Baca juga: Cerita Taufiq, Menyulap Limbah jadi Diorama Bernilai Puluhan Juta Rupiah
"Segmentasi pasar dari diorama ini sebenarnya banyak dari komunitas dan kalangan penghobi. Selain itu banyak juga berasal dari perusahaan, hingga para pembuat film untuk kebutuhan syuting mereka menggunakan miniatur diorama. Jadi segmentasi pasarnya cukup luas," Kata Taufiq kepada Kompas.com, Senin (20/5/2024).
Terbukti, pada tahun 2023 lalu Taufiq sempat bekerja sama dengan Netflix. Menerima sebuah email dari Netflix untuk membuat diorama tentunya menjadi kebanggaan tersendiri untuk pekerja seni lokal ini.
“Tahun lalu saya dihubungi oleh Netflix melalui email, diajak kerja sama untuk bikin diorama setting series Gyeongseong Creature dan A Killer Pardox,” ungkap Taufiq.
Maulidin menjelaskan Netflix saat itu ingin membuat promosi iklan sebelum series tersebut ditayangkan. Mereka membuat short movie beberapa scene dari masing-masing series tersebut.
Baca juga: Cerita Hidayat Wiji Merintis Bisnis Miniatur dari Koran Bekas Bermodal Rp 600 Ribu
“Yang kami buat itu sebagian setting-nya dari potongan scene tersebut. Jadi memperlihatkan suasananya. Seperti yang series Gyeongseong saya bikin salah satu kota dan bangunan yang identik di film tersebut,” jelasnya.
Seperti yang diketahui bahwa diorama bersifat detail dan semirip mungkin. Sehingga Taufiq juga turut membuat miniatur para tokoh utama di film tersebut.
“Itu diorama nya sepetak pinggiran kota ada empat bangunan, kemarin mereka pakai syuting oleh mereka untuk menggerak-gerakkan miniatur action figures, seperti mainan gitu,” ucap Taufiq.
Dapat disimpulkan bahwa industri bisnis diorama ini sangat luas dan bisa digunakan untuk berbagai keperluan, bukan hanya pajangan semata. Meskipun demikian, masih belum banyak pembuat diorama di Indonesia. Padahal, bisnis ini bisa masuk di berbagai sektor industri.
Baca juga: Kisah Dito, Penyandang Autisme Berdikari Lewat Karya Seni
Pelanggannya pun bukan hanya skala dalam negeri saja tapi juga bisa dari luar negeri. Taufiq sendiri tidak hanya menjual diorama di kalangan masyarakat Indonesia saja, tapi juga sudah pernah menembus mancanegara. Taufiq melihat kedepannya peluang bisnis ini pun semakin menjanjikan.
“Jadi customer-nya bukan hanya dari Indonesia, saya juga pernah ngirim ke Malaysia, Hongkong, China, Singapura, AS dan Kanada,” kata Taufiq
“Menurut saya bisnis diorama ini menjanjikan, karena bisa masuk ke berbagai cabang lagi bukan hanya untuk pajangan saja. Seperti untuk kebutuhan perusahaan hingga ke pembutaan film seperti tadi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.