Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Taufiq Manfaatkan Teknologi Digital untuk Berbisnis Diorama

Kompas.com - 25/05/2024, 13:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Jika salah pemotongan, risikonya bisa fatal karena harus dibuat ulang dari awal. Perlu kerapian dan ketelitian dalam menggunakan acrylic.

Untuk meminimalisir risiko dalam proses pemotongan, Taufiq menggunakan teknologi mesin cutting laser. Dengan adanya mesin ini, pemotongan diorama dengan material tertentu bisa lebih rapi dan pastinya lebih mudah karena menggunakan laser.

Jika dipotong manual dengan benda tajam kemungkinan meninggalkan bekas potongan dan lebih sulit terpotong.

"Kami juga menggunakan mesin cutting laser untuk memotong bagian building. Biasanya untuk material acrylic dan MDF itu bisa menggunakan mesin cutting lasser ini," imbuh Taufiq.

Promosi Digital Untuk Menarik Customer

Di Indonesia, seni diorama belum terlalu umum diketahui oleh banyak orang. Karena pembuat diorama pun pada umumnya masih berasal dari luar negeri.

Tentunya ini menjadi sebuah tantangan untuk memperkenalkan diorama itu sendiri kepada masyarakat Indonesia. Cara Taufiq untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk dioramanya sejak awal adalah dengan promosi digital di media sosial.

Bahkan, awalnya Taufiq hanya iseng membagikan proses pembuatan diorama di YouTube, lama-kelamaan banyak berdatangan customer yang request dibuatkan diorama sehingga Taufiq bisa menjadikan hobinya itu sebagai peluang bisnis.

Baca juga: 3 Manfaat Iklan Audiovisual di Era Digital, Pelaku Usaha Perlu Tahu

Hingga hari ini, Taufiq selalu membagikan hasil dioramanya di konten media sosial. Di YouTube Taufiq bagikan video pembuatan dengan durasi panjang, sementara di reels Intagram maupun TikTok ia bagikan hasil jadi atau tutorial durasi singkatnya.

Selain melalui pameran, industri bisnis yang menawarkan karya seni seperti diorama ini memang paling tepat melakukan promosi digital. Pasalnya, banyak penonton yang tertarik melihat proses pembuatan diorama hingga jadi hasil akhirnya.

"Yang ingin saya sampaikan kepada masyarakat luas kalau ada seni diorama ini, cara saya adalah dengan sharing melalui konten. Antusias penontonnya cukup tinggi, mereka suka melihat proses pembuatan ataupun hasil-hasil diorama. Jadi untuk promosi digital untuk saat ini sangat berperan penting," kata Taufiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau