Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Agus Sudardji Membangun Bisnis Agrowisata Kuntum Farmfield

Kompas.com - 08/06/2024, 18:16 WIB
Ester Claudia Pricilia,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com – Bogor, Jawa Barat merupakan salah satu kota destinasi orang-orang Jakarta untuk rekreasi. Alasannya karena jarak dari Jakarta ke Bogor tidak terlalu jauh. 

Hal itu membuat peluang bisnis wisata di Bogor sangat menjanjikan.

Agus Sudardji (57) melihat peluang usaha tersebut dan membuka bisnis wisata Kuntum Farmfield pada tahun 2002 lalu.

Baca juga: 3 Cara Owner Kuntum Farmfield Memberikan Pelayanan Terbaik untuk Pengunjung

Wadah Edukasi Pertanian hingga Peternakan

Agus mengungkap, awalnya tanah PT Kuntum Hijau Lestari yang seluas 5,5 hektar itu dimiliki oleh beberapa pemilik tanah.

Ia kemudian mempunyai ide untuk mengelolanya sebagai bisnis agrowisata dan wisata edukasi, di bawah satu perusahaan.

“Saya mau buat yang berbeda. Saya mau memperkenalkan dunia pertanian, peternakan, maupun perikanan. Jadi saya jadikan usaha wisata edukasi,” kata Agus kepada tim Kompas.com saat ditemui di Bogor, Rabu (5/6/2024).

Dirinya ingin, semua warga Indonesia mengetahui bahwa Indonesia memiliki potensi peternakan, pertanian, hingga perikanan yang sangat luar biasa dan bisa dikembangkan lebih lanjut.

Bukan hanya untuk bisnis besar, tapi juga bagi per orangan yang dapat berdampak untuk meningkatkan perekonomian.

Selain itu, melalui Kuntum Farmfield, Agus berharap para generasi muda, khususnya anak-anak yang berkunjung bisa mendapatkan ilmu dasar mengenai hewan dan tumbuhan, yang mungkin belum pernah ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

“Orangtua mereka juga pasti akan senang, kalau tahu anaknya mempelajari hal seperti bertanam atau memberi makan hewan-hewan,” ungkap Agus.

Baca juga: Impian Murniati Wujudkan Desa Wisata Petik Nanas di Pemalang

Dengan harga tiket terjangkau, yakni Rp 70 ribu (weekdays) dan Rp 80-90 ribu (weekend atau tanggal merah), para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman wisata edukasi yang terbilang lengkap.

Pengunjung dapat berinteraksi dengan hewan seperti memberi pakan dan susu, bermain dengan kelinci, menunggang kuda, bercocok tanam, mempelajari pembibitan tanaman, dan yang pasti menikmati keindahan alam yang hijau.

“Jadi pengunjung yang datang ke sini senang dan enjoy, sembari mendapat edukasi dan pengetahuan,” kata Agus.

Kuntum Farmfield BogorKompas.com - Ester Claudia Pricilia Kuntum Farmfield Bogor

Lebih lanjut ia menyebut, dalam sehari pengunjung yang datang ke Kuntum Farmfield dapat mencapai 150-300 orang, sementara saat hari libur bisa mencapai 500 orang.

Kebanyakan yang datang dari rombongan anak-anak sekolah yang melakukan study tour di tengah minggu.

"Ketika weekend, pengunjung murni dari keluarga atau orang-orang yang ingin berwisata," ujarnya.

Baca juga: 5 Ide Bisnis yang Cocok Dikembangkan di Kawasan Wisata

Bertahan dari Pandemi Covid-19

Selama lebih dari 20 tahun, Agus membangun Kuntum Farmfield secara bertahap hingga berkembang pesat pada tahun 2016 hingga 2019 lalu. Namun, hal itu sempat terhenti saat pandemi Covid-19 melanda.

Untuk mempertahankan bisnisnya, Agus memutuskan menjual hasil peternakan Kuntum Farmfield, seperti susu sapi dan telur ayam, serta hasil pertanian, seperti ubi, jagung, dan buah-buahan lainnya ke pasar sekitar Bogor.

Namun, strategi ini tak selalu berjalan lancar. Ada kalanya, hama menyerang, sehingga membuat gagal panen.

“Biasanya kalau musim panen diserang hama jadi gagal panen, tapi untungnya tidak pernah sampai ke hewan. Jadi masih bisa mengandalkan hasil peternakan,” tutur Direktur Utama LT. Kuntum Hijau Lestari ini.

Seiring berjalan waktu, Kuntum Farmfield berhasil melewati kesulitan dan pandemi dan bertahan hingga saat ini.

Bahkan, di tahun 2023, Kuntum Farmfield kembali berjaya, karena banyak didatangi turiis lokal maupun turis manca negara.

Bermanfaat bagi Negara dan Lingkungan

Kuntum Farmfield dibangun agar bermanfaat bagi siapa pun, terutama negara. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang, maka akan membantu meningkatkan devisa negara.

“Sampai saat ini Kuntum juga masih menjual hasil peternakan dan pertanian ke pasar. Itu tentu membantu perputaran ekonomi juga,” jelasnya.

Baca juga: Kisah Agust Puka, Mantan Pemandu Wisata yang jadi Pedagang Kopi Keliling Pulau Flores

Penangkaran Ayam di Kuntum FarmfieldKompas.com - Ester Claudia Pricilia Penangkaran Ayam di Kuntum Farmfield

Selain itu, Kuntum Farmfield juga membantu menyerap tenaga kerja. Hingga kini, Kuntum Farmfield mempekerjakan lebih dari 150 orang, yang berasal dari daerah sekitar. 

Tak tanggung-tanggung, Agus mendatangkan langsung para ahli di bidangnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk memberikan pelatihan pada para karyawan, terkait cara merawat hewan dan tumbuhan yang ada di Kuntum Farmfield.

“Kami dorong semua karyawan untuk mencintai hewan terlebih dahulu, karena itu yang terpenting,” katanya.

Selain bermanfaat bagi manusia, Kuntum Farmfield juga bermanfaat bagi lingkungan hidup itu sendiri.

Kotoran hewan di sana tidak dibuang begitu saja, melainkan diolah untuk dibuat pupuk kompos, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tumbuhan di sana.

Begitu juga dengan sayur dan buah-buahan yang tidak laku di pasar, akan diambil kembali oleh Kuntum Farmfield untuk dijadikan pakan ayam, sehingga tidak menimbulkan sampah.

"Sebisa mungkin kami meminimalkan sampah, selama bisa diolah akan diolah untuk dimanfaatkan kembali. Semua ini demi lingkungan kita," pungkas Agus menutup pembicaraan.

PT Kuntum Hijau Lestari juga bekerja sama dengan Kopi Nako, Es Teler 77, UMKM RM Bu Haji dan Teras Air, sehingga para pengunjung bisa beristirahat dan menikmati berbagai menu makanan di area kuliner Kuntum Farmfield.

Baca juga: Ingin Jalankan Bisnis Desa Wisata? Ini Tips dari Kemenparekraf agar Sukses

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lokal Mulu (@lokalmulu)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau