KULON PROGO, KOMPAS.com - Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (DinKopUKM) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengurasi terhadap produk pertanian berupa Melon Sweet 9 atau melon hidroponik yang dihasilkan oleh petani Green House Tri Erfin di Bugel, supaya naik kelas
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo, Iffah Mufidati, mengatakan Diskop UKM Kulon Progo membina secara langsung dengan menggunakan media Kurasi Produk Setiap Jumat Kulon Progo (SiJumKu) dalam rangka produk UMKM bisa naik kelas.
"Minggu lalu, kami melakukan kurasi terhadap produk pertanian berupa Melon Sweet 9 atau melon hidroponik yang dihasilkan oleh petani Green House Tri Erfin yang beralamat di Pedukuhan II, Bugel," kata Iffah seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan kurasi ini merupakan upaya pembinaan secara masif untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Baca juga: Jumico Jacobs Ungkap Cara Produknya Lolos Kurasi dan Dipajang di Uniqlo
Kurasi untuk pengelolaan koperasi maupun dalam memasarkan produk-produk olahan, pertanian, maupun produk kerajinan oleh pelaku UMKM.
"Selain membina koperasi di seluruh Kulon Progo, kami juga membina pelaku UMKM," lanjut Iffah.
Petugas kurasi, Dwi Puji Astuti mengatakan beberapa persyaratan harus dipenuhi agar produk pertanian berupa melon tersebut bisa dipasarkan, baik di pasar lebih luas, seperti di Toko Milik Rakyat (ToMiRa), termasuk pasar daring melalui BelaBeliKu, dan pasar lainnya.
Syarat tersebut seperti sudah ber-PIRT, memiliki izin edar dari BPOM, bersertifikat halal, memiliki HAKI, kualitas baik, ada netto, komposisi, ada kedaluwarsanya, serta kemasan yang baik.
"Dengan memenuhi syarat tersebut diharapkan produk UMKM bisa disandingkan dengan produk pabrikan dan mampu bersaing di pasaran," kata Dwi.
Baca juga: Dinas Koperasi dan UMKM Kota Madiun Kurasi Produk untuk Ekspor
Dwi mengatakan kurasi yang dilaksanakan oleh Tim SiJumKu, selain mengurusi MelonSweet Net 9 harganya Rp30 ribu per kilogram, juga mengurusi produk olahan yang berupa kripik pisang yang diproduksi oleh Sapti dari Banyuroto.
Ada juga olahan berupa sambel teri, sambel tuna, dan sambel kentang mustofa yang diproduksi oleh Martini dari Siwalan, serta olahan abon ikan, baso ikan, dan sambel cumi yang diproduksi oleh Binari dari Siwalan.
Dengan menggunakan media SiJumKu diharapkan produk UMKM bisa dilakukan kurasi sehingga produknya bisa memenuhi syarat untuk dipasarkan lebih luas, termasuk di pasar daring yang juga mampu bersanding dan bersaing dengan produk lainnya di pasar yang semakin ketat persaingannya.
"Ke depan juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kulon Progo," tambah Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.