Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Owner 101 Coffee House and Roastery Ungkap Manfaat Menggunakan KUR bagi UMKM

Kompas.com - 15/11/2024, 23:13 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Dalam membangun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), tentu membutuhkan modal. Sering kali modal ini menjadi tantangan utama bagi UMKM yang ingin mengembangkan bisnisnya.

Memang akan lebih baik jika seorang pengusaha memiliki modal sendiri yang cukup untuk memenuhi segala kebutuhan operasional bisnis. Namun, banyak pula yang masih membutuhkan bantuan modal dari luar untuk bisa memajukan bisnis, salah satunya melalui pinjaman modal.

Di Indonesia, terdapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa dijadikan sumber pinjaman modal untuk menjalankan usaha. KUR adalah program pembiayaan/kredit bersubsidi pemerintah dengan bunga rendah, yang memberikan pembiayaan kepada UMKM.

Baca juga: Menteri UMKM Yakin KUR Tepat Sasaran dan Berkualitas

KUR ini dapat menjadi solusi jika UMKM membutuhkan modal dengan bunga rendah dan ingin menggunakan dana tersebut untuk mengembangkan bisnisnya. Ada banyak UMKM yang sudah berhasil berkembang dengan menggunakan KUR.

Seperti Siti Mashita (42), owner 101 Coffee House and Roastery, yang membuktikan bagaimana Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa menjadi solusi praktis untuk mendukung pertumbuhan usaha.

Shita sudah menggunakan KUR sejak ia berbisnis furnitur di tahun 2008, awalnya Shita meminjam KUR BRI sebesar Rp 50 juta pada tahun tersebut. Kini, Shita sudah berbisnis kopi dan pinjamannya mencapai Rp 500 juta.

Dari modal yang ia dapatkan tersebut, Shita bisa mengelolanya dengan baik hingga bisnisnya bisa menghasilkan omzet mencapai ratusan juta rupiah dalam sebulan. Melalui pengalamannya tersebut, ia berbagi beberapa manfaat yang bisa dirasakan UMKM dalam memanfaatkan KUR dengan bijak.

Baca juga: Menteri UMKM Tekankan Pentingnya Disiplin Keuangan bagi UMKM saat Gunakan KUR

1. Modal Untuk Mengembangkan Usaha

Siti Mashita memulai bisnis 101 Coffee House pada 2018, setelah sebelumnya menjalankan beberapa usaha lain. Ia menyadari bahwa dengan KUR, UMKM bisa mengakses modal dengan lebih mudah dan bunga yang lebih ringan.

“Jadi dari awal berbisnis itu saya meminjam KUR BRI. Karena memang syaratnya mudah dan juga cepat. Itu tahun 2008 saat saya bisnis furnitur, saya pinjam Rp 50 juta,” kata Shita saat berbincang dengan Kompas.com, (11/11/2024).

Setelah mencoba beberapa jenis bisnis mulai dari furnitur hingga butik, kini Shita menjalankan bisnis kopi. Setelah bisnis kopinya berkembang, jumlah pinjaman KUR yang ia gunakan untuk 101 Coffee House telah mencapai Rp 500 juta, digunakan sepenuhnya untuk memperluas cabang dan meningkatkan produksi.

Baca juga: Ingin Ajukan KUR BRI? Pahami Persyaratan dan Aturan Mainnya

Namun, Shita juga menekankan bahwa modal ini harus digunakan dengan baik jika UMKM ingin maksimal menggunakna KUR.

“Kita pasti butuh tambahan modal untuk membesarkan usaha, tapi harus dengan pencatatan analisa yang tepat. Jangan sampai pinjaman itu malah istilahnya menghancurkan kita, makanya harus ada pencatatan dianalisa. Biasanya kelemahan UMKM kita itu, mereka tidak mencatat, tidak tertib, dan tidak disipin. Akhirnya modal terpakai untuk keperluan bukan usaha. Itu yang bikin asal mula usaha kita hancur,” jelasnya.

2. Kesempatan Meningkatkan Kapasitas Bisnis

Dengan dukungan modal dari KUR, UMKM dapat meningkatkan kapasitas produksi dan standar kualitas produk mereka. Seperti Sitha yang kini mampu meningkatkan produksi kopinya hingga 600-700 kilogram per bulan dan memasok ke berbagai daerah di Kalimantan Barat serta kota-kota besar lainnya.

Baca juga: Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

“Menurut saya, memang perlu UMKM manfaatkan KUR, karena memang kalau kita mau meningkatkan atau membesarkan usaha, kita pasti butuh tambahan modal untuk membesarkan itu,” ujar Sitha.

Modal tambahan yang didapatkan melalui KUR bisa digunakan oleh UMKM untuk meningkatkan produktivitas bisnis dan membesarkan usahanya. Seperti berinvestasi pada peralatan yang lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas dan daya saing.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau