Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubah Sampah Jadi Perhiasan Lewat Usaha Limbah Kaca

Kompas.com - 19/06/2024, 13:17 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Pengusaha UMKM kini mampu mengubah limbah kaca yang tadinya tidak bernilai menjadi sebuah karya seni dalam bentuk perhiasan dengan nilai ekonomi yang tinggi.

Hal ini terlihat dari produk perhiasan yang ada di pasaran dan mampu menembus pasar mancanegara dengan kemasan menarik dan indah.

Tertarik dengan bisnis perhiasan limbah kaca dan ingin tahu lebih dalam? Yuk simak ulasan dari Cermati.com selengkapnya berikut ini :

1. Mengusung Konsep yang Unik

Bagi masyarakat, limbah kaca tak hanya dianggap sebagai sampah yang tak bernilai tapi juga bisa membahayakan. Namun saat ini melalui olahan para pengrajin bisa menjadi produk cantik dan bernilai ekonomi tinggi, ditambah dengan kreativitas serta mengusung konsep ciri khas sendiri.

Hal ini membuktikan bahwa konsep yang unik bisa sangat membantu untuk menemukan ceruk yang sesuai dalam sebuah bisnis.

Apalagi di tengah isu lingkungan saat ini, bisnis yang mengusung konsep eco-friendly memiliki peluang yang cukup besar untuk berkembang. Terutama di kancah internasional yang sangat welcome terhadap produk atau bisnis yang aware dengan isu lingkungan.

2. Mendengar Kebutuhan Pelanggan

Salah satu hal yang membuat bisnis berkembang adalah karena mampu menjawab kebutuhan konsumen. Salah satunya dengan menyediakan perhiasan artistik dari bahan recycle yang bisa di-custom sesuai kebutuhan konsumen.

Ini artinya, konsumen bisa memiliki perhiasan dengan desain eksklusif sesuai keinginan mereka. Hal ini bisa membuat konsumen loyal terhadap suatu bisnis karena apa yang mereka butuhkan bisa terpenuhi.

3. Memperjelas Tujuan Bisnis

Hal menarik dari bisnis perhiasan dari limbah kaca ini adalah dari kekuatan produknya. Limbah kaca yang tadinya hanya dianggap sampah, tapi dengan sentuhan kreativitas dan seni membuatnya jadi sebuah perhiasan yang mahal.

Ditambah lagi tujuan pemilik yang tak hanya fokus dengan keuntungan tapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya ingin mengurangi keberadaan sampah dengan cara mengolah limbah kaca jadi perhiasan bernilai seni dan berdaya jual tinggi.

Bahkan bukan hanya limbah kaca saja yang digunakan, tapi juga limbah plastik hingga cangkang kerang. Dari semua jenis limbah tersebut kemudian dihasilkan berbagai macam perhiasan cantik nan menawan, seperti bros, gelang, kalung dan juga anting.

Baca juga: Raih Peluang Besar dalam Bisnis Perhiasan, Begini Tipsnya

4. Mempekerjakan Tenaga Profesional

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, bisnis harus didukung tenaga kerja yang profesional. Terlebih untuk bisnis perhiasan dari limbah ini, maka perlu pengrajin perhiasan yang benar-benar memiliki skill dan ketelitian mumpuni.

Hal ini karena ada banyak proses yang harus dilakukan untuk membuat tampilan limbah kaca menjadi berkilau seperti batu permata. Mulai dari proses pemotongan, memilah, hingga faceting limbah kaca tersebut.

Seluruh proses pengerjaan dilakukan secara manual, sehingga hal ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan perhiasan custom sesuai impiannya.

5. Kolaborasi dengan Pelaku UMKM Lainnya

Untuk memuluskan langkah dalam berbisnis memang tidak bisa dilakukan sendirian, harus ada partner atau rekan yang bisa diajak kolaborasi. Misalnya bekerjasama dengan lembaga pemerintahan setempat dan terkait usaha/kreativitas, sekolah dan universitas hingga para pemulung dan panti asuhan.

Selain itu juga bekerja sama dengan sejumlah pihak yang bisa mendukung produksi hingga pemasaran produk. Baik di tingkat lokal, hingga internasional, melalui offline store atau bahkan e-commerce.

Bekerjasama atau kolaborasi sangat penting dilakukan dalam bisnis, karena bisa memberikan feedback hingga exposure yang baik bagi bisnis. Apalagi jika UMKM yang diajak kerja sama memiliki ceruk yang berkaitan.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau