KOMPAS.com – Menjalankan bisnis oleh-oleh memiliki tantangan tersendiri, terutama dalam hal penjualan yang hanya bagus ketika memasuki musim liburan.
Stefania Catharine (33), merupakan generasi kedua sekaligus pemilik dari Moaci Gemini Semarang saat ini. Toko oleh-oleh dengan moaci berisi kacang yang menjadi maskotnya itu sudah ada sejak tahun 1985.
Baca juga: Cerita Stefania Menjalankan Bisnis Moaci Gemini, Mochi Khas Semarang Sejak 1985
Melanjutkan bisnis tersebut dan menjaga kualitas rasa tetap konsisten dari waktu ke waktu merupakan tantangan bagi Stefania. Namun segala upaya ia lakukan agar bisnisnya tetap eksis hingga masa kini.
Bagi yang tertarik menjalankan bisnis oleh-oleh seperti Stefania, kamu perlu menyimak lima tips berikut.
Industri Food and Beverage merupakan industri yang paling cepat mengalami perubahan tren. Jika ingin memulai atau sedang menjalankan bisnis oleh-oleh, kamu perlu bersiap diri agar tidak terkikis dengan perubahan.
Begitu pun yang dilakukan oleh Stefania. Banyak anak muda yang alergi atau tidak terlalu suka dengan kacang-kacangan. Moaci Gemini pun akhirnya juga mengeluarkan rasa-rasa yang disukai banyak orang, seperti cokelat, durian, cookies and cream (oreo), dan lain sebagainya.
Stefania juga tidak hanya menjual mochi seiring berjalannya waktu. Ia pun juga membuka lapak bagi produk UMKM yang potensial, seiring dengan kesukaan atau minat pasar.
Seperti yang sudah disinggung di poin dua, Stefania melakukan konsinyasi dengan banyak UMKM di Semarang.
Jadi di empat cabang moaci gemini, semua etalasenya tidak hanya mochi, tetapi juga ada produk seperti saleh pisang, bandeng, keripik, dan lain sebagainya yang merupakan produk UMKM Semarang lain.
Konsinyasi akan membantu mengisi etalase bisnis tanpa harus me-launching produk baru. Pelanggan akan membeli banyak jenis oleh-oleh, karena mereka sedang berlibur dan ingin memberikannya kepada kerabat atau saudara.
Jadi pelanggan akan memiliki banyak opsi dan memungkinkan mereka juga untuk membeli banyak produk dari toko. Mereka tidak perlu mencarinya ke toko oleh-oleh lain.
Menurut Stefania, memperhatikan kapan customer akan berlibur merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah bisnis oleh-oleh.
Bisnis oleh-oleh memiliki pasar yang luas dan sangat berhubungan erat dengan industri pariwisata. Jika sudah mengetahui kapan mereka berlibur, maka kamu harus cepat-cepat memproduksi dalam jumlah banyak agar dapat mempersiapkan permintaan mereka.
Baca juga: Ingin Sukses Berbisnis Kuliner? Simak Tips dari Owner Jajan Si Manis
Alangkah lebih baiknya jika bisnis oleh-olehmu juga masuk ke pasar online. Jangan hanya mengandalkan toko fisik atau langsung saja.
Dengan memasuki pasar online menggunakan media sosial atau e-commerce, kamu bisa menjangkau dan memenuhi permintaan customer yang ada di luar daerah, tetapi mereka ingin menikmati oleh-oleh khas daerah setempat.
Selain ikut meningkatkan penjualan, pasar online juga akan membantu promosi dan membangun kesadaran merek bagi mereka yang belum mengetahui produkmu.
Sejak pandemi Covid-19, moaci gemini mulai bisa untuk dikirim secara online. Saat itu omzet turun karena tidak ada yang berpariwisata ke Semarang, maka Stefania membuka kirim online hingga saat ini.
Stefania mengatakan customer yang berlibur datang ke toko oleh-oleh dengan hati yang senang. Maka pelayanan kepada mereka harus ramah dan sebaik mungkin.
Pelayanan yang prima akan membuat pelanggan kembali lagi atau membuat pelanggan yang baru pertama kali datang akan berpotensi menjadi loyal customer.
Selamat mencoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.