KOMPAS.com - Transformasi Industri Kecil Menengah (IKM) menjadi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bukan sekadar untuk meningkatkan skala usaha, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat lokal untuk mencapai potensi ekonomi yang lebih luas.
Untuk mewujudkan hal itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu mendorong 1.128 IKM menjadi pelaku UMKM.
Dikatakan Kepala Disperindag Kota Bengkulu Bujang HR, untuk mendukung hal tersebut pihaknya terus melakukan pembinaan dan pelatihan.
Baca juga: KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi Wujudkan UMKM Berdaya Saing
Pasalnya, pelaku IKM di Kota Bengkulu didominasi oleh anak muda dan ibu rumah tangga yang baru memulai usaha untuk memenuhi kebutuhan.
"Melalui proses pembinaan secara berkelanjutan, kami mendorong 1.128 IKM dapat naik kelas menjadi pelaku UMKM," ujar Bujang di Kota Bengkulu, Jumat (5/7/2024).
Ada berbagai pembinaan yang dilakukan seperti cara pengemasan atau pemaketan, pemasaran dan legalitas berusaha, mulai dari pengurusan izin Online Single Submission (OSS) hingga Sistem Informasi Industri Nasional.
"Disperindag memberikan fasilitas dalam pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai identitas resmi pelaku usaha," terang Bujang seperti dikutip dari Antara.
Menurut Bujang, dengan naiknya pelaku IKM menjadi UMKM dapat mempermudah masyarakat memiliki NIB, guna menjamin kemudahan berusaha di Kota Bengkulu.
Sebab, dengan adanya NIB yang menjadi identitas pelaku usaha yang diterbitkan oleh lembaga OSS. Selain itu, dengan adanya NIB, pelaku usaha dapat mengajukan izin usaha dan izin komersial atau operasional sesuai dengan bidang usahanya masing-masing
Pasalnya, NIB yang merupakan Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Importir (API), dan hak akses kepabeanan dapat dimanfaatkan untuk program kredit usaha rakyat (KUR) yang disediakan oleh pemerintah.
Baca juga: BSN Sebut 64 Juta UMKM Bisa Tingkatkan PDB Nasional hingga Rp 1.000 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya