Biasanya untuk produk abon jambal dijual dalam dua ukuran, kecil sekitar 500 gram dan besar kurang lebih 1.000 gram. Per 500 gram abon ikan jambal sendiri biasanya dibanderol dengan harga Rp 20.000 dan Rp 40.000 untuk 1.000 gram.
Harga yang ditawarkan tentu cukup terjangkau bagi calon konsumen dan bagi pelaku UMKM masih bisa mendapatkan keuntungan.
Produksi abon jambal sendiri biasanya dilakukan tiap 2 minggu sekali dengan sekali produksi hingga 1 kwintal ikan kadukang. Biasanya dalam produksi tersebut akan menghasilkan abon ikan kurang lebih hanya 50 kilogram saja.
Baca juga: 9 Hal Penting dalam Memulai Bisnis Ayam Potong
Produk abon ikan dari para pelaku UMKM biasanya dipasarkan ke beberapa toko oleh-oleh yang ada di kota setempat. Tersedia dalam dua varian rasa, tetapi kebanyakan pelanggan lebih menyukai rasa original karena disukai anak-anak.
Bahkan, rasa abon jambal original bisa jadi alternatif untuk lauk makan anak yang tak suka ikan. Hal ini tentunya bisa jadi peluang bisnis UMKM yang sangat menarik untuk dikembangkan secara serius.
Ikan jambal roti yang awalnya hanya dijadikan ikan asin, kini nilai jualnya di pasaran jadi lebih tinggi karena diolah menjadi abon. Value produk juga meningkat dengan proses pengemasan yang sesuai standar pangan.
Hal ini tentunya tak lepas dari inovasi dan kreativitas yang nyatanya mampu mendorong terciptanya produk baru. Tentunya hal tersebut sangat dibutuhkan di bisnis UMKM, karena bisa membantu meningkatkan value dari sebuah produk.
Dengan peningkatan value tersebut, ini artinya nilai jual produk turut naik yang akhirnya peluang keuntungannya juga jauh lebih tinggi. Bagi UMKM potensi keuntungan ini tentu harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk mendapatkan cuan.
Bisnis abon jambal roti termasuk ide usaha yang bisa dimulai dengan modal yang minim. Misalnya dengan mulai membuat abon dengan jumlah yang sedikit, lalu memasarkannya secara langsung ke konsumen agar perputaran modal lebih cepat.
Setelah modal bertambah, kuantitas abon jambal roti bisa ditingkatkan jadi lebih banyak. Dengan begitu, produk abon bisa dititipkan ke toko-toko besar atau pusat oleh-oleh agar bisa lebih dikenal. Selain itu, modal bisnis juga bisa diperoleh dari investor maupun pinjaman modal usaha.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.