KOMPAS.com - Lembaga Pembiayan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat Sumatera Utara menjadi tulang punggung ekonomi kawasan Sumatera karena aktivitas ekspor yang dilakukan para eksportir di wilayah ini.
Saat ini Sumatera Utara memiliki 737 eksportir yang terdiri dari 555 eksportir dengan nilai ekspor di bawah Rp 50 miliar, kemudian 137 eksportir dengan nilai ekspor Rp50 miliar-Rp 500 miliar, dan 45 eksportir dengan nilai ekspor di atas Rp 500 miliar.
Chief of Region LPEI, Anton Herdiyanto menjelaskan LPEI proaktif untuk memberikan solusi dan dukungan penuh kepada eksportir Sumatera Utara sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku usaha ekspor serta menciptakan kepercayaan dari negara lain.
Baca juga: LPEI Gandeng Asuransi Asei untuk Jamin Pembiayaan Ekspor
“Pada level nasional, nilai ekspor Sumatera Utara masuk ke dalam 10 provinsi terbesar dengan jumlah eksportir terbesar ke-7 di Indonesia. Angka kontribusi yang signifikan ini tentulah hasil kolaborasi yang solid antara kementerian, lembaga, pelaku usaha, serta seluruh elemen ekosistem ekspor Sumatera Utara,” kata Anton dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2024).
Sementara itu Market Intelligence & Leads Management Chief Specialist LPEI, Rini Satriani, menjelaskan bahwa sekitar 80 persen ekspor Sumatera Utara tersebar oleh produk lemak & minyak hewani/nabati, produk kimia, ampas & sisa industri makanan, karet & barang dari karet, dan sabun & bahan pembersih.
Produk-produk Sumatera Utara telah menjangkau hingga 182 negara, dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, dan India. Hal ini didorong oleh peningkatan jumlah buyer produk ekspor Sumatera Utara sejak 2022, dengan 32,29 persen di antaranya merupakan buyer loyal.
Baca juga: Difasilitasi LPEI, CV Maharani Sukses Tembus Pasar Ekspor ke Berbagai Negara
Rini menganalisis bahwa pertumbuhan ekspor Sumatera Utara akan tetap stabil hingga tahun 2025. Sejumlah produk unggulan asal Sumatera Utara memiliki peluang nilai ekspor di dunia yang tinggi, seperti kopi, teh, dan rempah dengan nilai mencapai Rp 14,09 triliun.
Kemudian buah-buahan mencapai Rp8,9 triliun, produk plastik dan barang dari plastik senilai Rp 58,46 triliun, minyak atsiri, wewangian dan kosmetik sebesar Rp 22,12 triliun, produk olahan dari daging, ikan, krustasea dan moluska sebesar Rp 15,69 triliun serta produk kayu sebesar Rp 39,5 triliun.
Terkait dengan potensi tersebut, LPEI menyelenggarakan LPEI Export Forum dan Sosialisasi Program Penugasan Khusus Ekspor 2024, pekan lalu.
Acara ini bertujuan untuk mendorong ekspor Sumatera Utara dengan memberikan export outlook di Sumatera Utara sehingga pelaku ekspor dapat melihat prospek ekspor yang akan datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.