“Dengan adanya pelatihan 5R, terutama yang sangat berdampak bagi kami, pelatihan ini ada efisiensi baik produksi dan distribusi. Sehingga ada cost yang bisa di-save (disimpan) dan bisa untuk pengembangan bidang yang masih kurang,” terang dia.
Dari hasil efisiensi tersebut, Alan dapat memfasilitasi BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bagi seluruh karyawan yang berjumlah 16 orang.
“Save cost-nya untuk BPJS tenaga kerja dan kesehatan semua pegawai. Kami bisa cover,” ujar Alan.
Selain itu, ia juga melakukan peremajaan peralatan untuk meningkatkan kualitas industri produk pangan olahan Oreng Osing.
Selain bersih dan kualitasnya terjaga, Alan menjamin produk olahannya telah memperoleh sertifikasi halal maupun dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Strategi Bisnis Oleh-oleh di Lokasi Objek Wisata
Hasil pantauan Kompas.com di lapangan, Kamis (8/8/2024), tempat pengolahan produk Oreng Osing memang nampak bersih, rapi, dan aman. Setiap tempat pemprosesan ditata dan dilabeli, sehingga pegawai mudah untuk bekerja dan lebih mudah untuk dimonitoring.
Saat ini, Oreng Osing sebagai pilot project binaan YDBA untuk oleh-oleh kuliner, mengepalai sejumlah sentra oleh-oleh khas Banyuwangi lainnya.
Melalui inovasi produk, kemasan modern, produksi berkelanjutan, dan digitalisasi, Alan berharap ekosistem mitra oleh-oleh Banyuwangi bisa terbentuk.
“Kami berharap di ekosistem teman-teman berkumpul ini, wajahnya adalah produk hilirisasi buah naga all varian. Jadi ketika datang ke Banyuwangi, ada produk khasnya yakni buah naga,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.