Memiliki bisnis pertanian saja membutuhkan banyak modal, terlebih lagi jika menjadikannya tempat wisata tentu memakan modal yang sangat besar.
Sebab kamu perlu menambah fasilitas baru, melakukan sedikit renovasi, menambah biaya perawatan, dan merekrut banyak pekerja tambahan.
Selain itu, bisnis pariwisata ini membutuhkan biaya lebih untuk kerugian-kerugian yang sering terjadi. Misalnya kerugian tanaman yang gagal panen karena rusak oleh pengunjung.
Solusi untuk mengantisipasi hal ini adalah dengan menggandeng investor. Tanpa adanya investor kamu harus mengeluarkan modal sendiri, dan tentu saja akan sulit menutup kebutuhan modal tersebut.
Selain itu kamu juga perlu mengelola modal yang ada untuk digunakan secara maksimal untuk menghindari pengeluaran uang yang sia-sia.
Baca juga: Perjalanan Agus Sudardji Membangun Bisnis Agrowisata Kuntum Farmfield
Sama seperti bisnis pertanian dan perkebunan secara umum, bisnis agrowisata tentu saja bergantung pada kondisi musim. Sebab mungkin saja kualitas pertanian mengalami penurunan karena adanya pergantian musim.
Jika kondisi dan kualitas pertanian sedang merosot, biasanya akan mengurangi minat pengunjung. Mungkin saja kamu mengalami sepi pengunjung.
Solusi untuk mengantisipasi sepinya pengunjung karena musim adalah coba tawarkan aktivitas rekreasi menarik lainnya selain bertani. Misalnya kamu bisa menambah kegiatan memancing atau menghias pot tanaman.
Dengan begitu daya tarik dari bisnis agrowisata bukan hanya memetik hasil panen saja tetapi ada banyak kegiatan lain yang tetap berkaitan dengan edukasi agrowisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.