KOMPAS.com - Agrowisata merupakan bisnis yang memadukan pertanian dan pariwisata. Bisnis agrowisata menawarkan pengalaman kepada pengunjung untuk terjun langsung dalam kehidupan pertanian.
Umumnya masyarakat tertarik untuk berkunjung ke tempat agrowisata karena penasaran dengan hal-hal baru yang mungkin jarang mereka temui sehari-hari. Tidak semua orang bisa bertani atau memiliki kesempatan untuk mencoba bertani.
Dengan membuka tempat agrowisata kamu bisa menumbuhkan minat dan rasa peduli masyarakat terhadap pertanian Indonesia.
Perekonomian lokal khususnya bagi para petani juga bisa terbantu dengan menaikkan pendapatan petani yang turut melayani pengunjung, atau menjual olahan hasil tani hingga souvenir.
Berbisnis agrowisata memang terlihat menjanjikan dan memberikan dampak positif terhadap sektor pertanian. Namun, nyatanya untuk berbisnis agrowisata juga bukanlah hal yang mudah.
Berikut ini kendala-kendala umum dalam bisnis agrowisata yang perlu kamu ketahui dan bagaimana cara mengantisipasinya, seperti yang dilansir dari smallbiztrends.com,
Baca juga: 5 Manfaat Berbisnis Agrowisata, Tertarik?
Memang setiap bisnis memiliki kebijakan hukum, terlebih lagi di Indonesia yang merupakan negara hukum. Namun, untuk bisnis agrowisata ini memiliki kebijakan hukum yang mungkin cukup kompleks.
Selain dari segi hukum pertanian dan lahan, kamu juga perlu mengetahui undang-undang terkait perizinan pariwisata yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengurus perizinan yang berlaku sesuai dengan hukum dan undang-undang yang ada.
Cara untuk mengantisipasi masalah hukum adalah dengan mengikuti regulasi dan hukum yang berlaku. Pastikan legalitas bisnis nantinya agar bisnis agrowisata dapat berjalan dengan baik. Konsultasikan juga dengan pihak-pihak yang berwenang dalam bidang tersebut.
Agrowisata sangat membutuhkan lahan pertanian yang memadai untuk dijadikan tempat wisata pertanian. Membuka tempat wisata tentu membutuhkan luas lahan yang cukup.
Selain luas lahan, kamu juga butuh kualitas tanah yang mendukung. Tidak bisa asal menggunakan hamparan tanah yangbluas tetapi nyatanya tidak cocok untuk sektor pertanian.
Bagaimanapun dalam bisnis agrowisata, sektor pertama yang diutamakan adalah dari sektor pertaniannya yang kemudian merambah ke sektor pariwisata.
Solusi untuk mengantisipasinya adalah dengan memaksimalkan dulu lahan pertanian yang kamu miliki.
Jika memang lahan tersebut berhasil untuk pertanian, kamu bisa mempertimbangkannya untuk menjadikan lahan tersebut sebagai tempat agrowisata.
Dengan catatan, lahan tersebut memiliki luas yang setidaknya cukup untuk tempat wisata dan menampung jumlah pengunjung.
Baca juga: Kuntum Farmfield Manfaatkan Peluang Bisnis Agrowisata