KOMPAS.com - Aset dapat diartikan sebagai semua hal dengan nilai ekonomi yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan dan dapat dinilai secara finansial. Dalam bisnis, aset dapat berbentuk saham, benda, tanah, bangunan, mesin, hak cipta, dan masih banyak lagi.
Bahkan bisnis dengan skala kecil juga memiliki aset. Misalnya toko, kendaraan, barang elektronik, hingga legalitas seperti hak cipta dan merek. Itu sebabnya mulai dari UMKM hingga perusahaan besar perlu melakukan manajemen aset dengan baik.
Apa itu manajemen aset? Singkatnya, manajemen aset adalah proses mengelola aset yang kamu miliki, memastikan aset tersebut dalam kondisi yang tepat sehingga bisa membantu kamu dalam pengoperasian bisnis.
Berikut ini adalah beberapa tips dasar untuk melakukan manajemen aset, seperti dilansir dari Gramedia.com,
Pengecekan rutin adalah salah satu langkah dasar untuk manajemen aset. Dengan memonitorinh aset-aset yang kamu miliki, kamu bisa terus mengetahui dan menjaga nilai aset.
Baca juga: Tips Menghemat saat Berbisnis Online, Cocok Untuk Pemula
Lakukanlah pemeriksaan aset mulai dari mengecek kondisi, fungsi, hingga perkembangan terbaru mengenai harga aset di pasaran. Dengan demikian kamu bisa menghindari risiko yang ada.
Dengan monitoring, kamu akan tahu apakah aset masih fungsional dan bisa memberikan keuntungan untuk bisnis. Kalaupun aset mengalami kerusakan atau penurunan harga, kamu bisa segera menyadarinya dan mencari solusi terbaik.
Misalnya kamu memiliki aset kendaraan, dengan monitoring kamu bisa menjaga kondisi kendaraan, mengetahui kapan harus membayar pajak, hingga mempertimbangkan untuk mengganti kendaraan baru saat nilai dan harga jualnya sesuai dengan kebutuhan.
Membuat daftar aset dan melakukan evaluasi termasuk dalam upaya manajemen aset. Dengan mengetahui apa saja aset yang kamu miliki, kamu bisa meninjau kembali apakah aset tersebut masih berguna.
Jika memang ada aset yang sekiranya tidak diperlukan, kamu bisa berhenti mempertahankan aset tersebut. Mungkin juga kamu bisa menggantinya dengan aset baru yang lebih berguna.
Misalnya dalam daftar aset yang kamu miliki, ada satu kulkas kecil dan kamu membutuhkan kulkas baru yang lebih besar. Maka kamu bisa menjual kulkas tersebut dan menggantinya dengan kulkas lain sebagai aset baru.
Baca juga: Ketahui Kriteria dan Tips Membuat Logo Yang Efektif
Jika kamu ingin manajemen aset semakin efektif, jangan lupa untuk pelajari depresiasi aset. Apa itu depresiasi aset? Kondisi atau saat dimana aset mengalami penyusutan nilai disebut dengan depresiasi aset.
Hal ini jarang disadari oleh para pemilik aset. Memiliki aset bukan hanya sekadar membeli aset dan menggunakannya saja. Namun, ada faktor yang membuat nilai aset menyusut sehingga kurang optimal untuk digunakan atau dimiliki.
Misalnya kamu memiliki komputer untuk operasional bisnis kamu. Tanpa kamu sadari seri komputer tersebut tidak bisa update dengan fitur terbaru sementara kamu semakin kesulitan karena penggunaan komputer jadi tidak maksimal.
Untuk kondisi seperti ini, nilai dari aset tersebut mengalami penyusutan. Baik itu dari segi kegunaan maupun nilai jual di pasaran karena akan ada seri-seri terbaru yang bernilai lebih tinggi.