Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Manajemen Aset Bisnis Agar Terhindar Dari Kerugian

Kompas.com - 21/08/2024, 19:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aset dapat diartikan sebagai semua hal dengan nilai ekonomi yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan dan dapat dinilai secara finansial. Dalam bisnis, aset dapat berbentuk saham, benda, tanah, bangunan, mesin, hak cipta, dan masih banyak lagi.

Bahkan bisnis dengan skala kecil juga memiliki aset. Misalnya toko, kendaraan, barang elektronik, hingga legalitas seperti hak cipta dan merek. Itu sebabnya mulai dari UMKM hingga perusahaan besar perlu melakukan manajemen aset dengan baik.

Apa itu manajemen aset? Singkatnya, manajemen aset adalah proses mengelola aset yang kamu miliki, memastikan aset tersebut dalam kondisi yang tepat sehingga bisa membantu kamu dalam pengoperasian bisnis.

Berikut ini adalah beberapa tips dasar untuk melakukan manajemen aset, seperti dilansir dari Gramedia.com,

1. Monitoring

Pengecekan rutin adalah salah satu langkah dasar untuk manajemen aset. Dengan memonitorinh aset-aset yang kamu miliki, kamu bisa terus mengetahui dan menjaga nilai aset.

Baca juga: Tips Menghemat saat Berbisnis Online, Cocok Untuk Pemula

Lakukanlah pemeriksaan aset mulai dari mengecek kondisi, fungsi, hingga perkembangan terbaru mengenai harga aset di pasaran. Dengan demikian kamu bisa menghindari risiko yang ada.

Dengan monitoring, kamu akan tahu apakah aset masih fungsional dan bisa memberikan keuntungan untuk bisnis. Kalaupun aset mengalami kerusakan atau penurunan harga, kamu bisa segera menyadarinya dan mencari solusi terbaik.

Misalnya kamu memiliki aset kendaraan, dengan monitoring kamu bisa menjaga kondisi kendaraan, mengetahui kapan harus membayar pajak, hingga mempertimbangkan untuk mengganti kendaraan baru saat nilai dan harga jualnya sesuai dengan kebutuhan.

2. Buat Daftar Kegunaan Aset

Membuat daftar aset dan melakukan evaluasi termasuk dalam upaya manajemen aset. Dengan mengetahui apa saja aset yang kamu miliki, kamu bisa meninjau kembali apakah aset tersebut masih berguna.

Jika memang ada aset yang sekiranya tidak diperlukan, kamu bisa berhenti mempertahankan aset tersebut. Mungkin juga kamu bisa menggantinya dengan aset baru yang lebih berguna.

Misalnya dalam daftar aset yang kamu miliki, ada satu kulkas kecil dan kamu membutuhkan kulkas baru yang lebih besar. Maka kamu bisa menjual kulkas tersebut dan menggantinya dengan kulkas lain sebagai aset baru.

Baca juga: Ketahui Kriteria dan Tips Membuat Logo Yang Efektif

3. Pelajari Depresiasi Aset

Jika kamu ingin manajemen aset semakin efektif, jangan lupa untuk pelajari depresiasi aset. Apa itu depresiasi aset? Kondisi atau saat dimana aset mengalami penyusutan nilai disebut dengan depresiasi aset.

Hal ini jarang disadari oleh para pemilik aset. Memiliki aset bukan hanya sekadar membeli aset dan menggunakannya saja. Namun, ada faktor yang membuat nilai aset menyusut sehingga kurang optimal untuk digunakan atau dimiliki.

Misalnya kamu memiliki komputer untuk operasional bisnis kamu. Tanpa kamu sadari seri komputer tersebut tidak bisa update dengan fitur terbaru sementara kamu semakin kesulitan karena penggunaan komputer jadi tidak maksimal.

Untuk kondisi seperti ini, nilai dari aset tersebut mengalami penyusutan. Baik itu dari segi kegunaan maupun nilai jual di pasaran karena akan ada seri-seri terbaru yang bernilai lebih tinggi.

Dengan mempelajari depresiasi aset kamu bisa menghindari risiko kerugian dan mengetahui naik turunnya nilai aset.

4. Menentukan Penanggung Jawab Aset

Baca juga: Cara Cepat Bikin Brand Cepat Terkenal, Coba Gunakan 5 Tips Dasar Ini

Khususnya bagi para pebisnis mungkin tidak bisa maksimal dalam memantau kondisi aset karena banyaknya kesibukan. Terlebih lagi jika aset yang ada digunakan di bagian yang berbeda seperti aset untuk produksi, aset untuk distribusi, dan sebagainya.

Salah satu cara agar manajemen aset tetap maksimal adalah dengan menentukan penanggung jawab aset di bagiannya masing-masing.

Misalnya kepala produksi bertanggung jawab untuk rutin memeriksa kondisi mesin prosuksi, kurir bertanggung jawab untuk rutin memeriksa kondisi kendaraan untuk mengantar barang, kepala cabang bertanggung jawab memeriksa kondisi bangunan di tiap toko.

Dengan begitu manajemen aset semakin efektif, dan tentu saja karyawan yang lebih sering menggunakan aset tersebut setiap harinya lebih mengetahui kondisi aset dan bisa segera melaporkan apabila ada kendala dengan aset tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau