Dalam kata lain, kamu menciptakan musim penjualanmu sendiri. Kamu tidak bergantung dengan momen-momen puncak penjualan secara umum, karena kamu memiliki perhitungan waktu sendiri yang fleksibel namun tetap meraup jumlah penjualan yang tinggi.
Mungkin saja kamu mengalami sepi penjualan karena tidak ada "gebrakan" baru yang menarik dari bisnis kamu. Selain cepat bosan, kamu perlu ingat bahwa pembeli juga mudah lupa terhadap bisnis kamu karena ada banyak pesaing lain dengan penawaran serupa.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengikuti Tren Pemasaran Digital? Simak 5 Tips Ini
Oleh karena itu, saat mengalami sepi penjualan cobalah untuk menarik kembali perhatian pembeli. Ada banyak cara untuk menarik perhatian pembeli, misalnya mengadakan promo, membuat campaign, hingga kolaborasi dengan pihak lain.
Saat bisnis kamu sepi penjualan, jadikan momen ini sebagai kesempatan kamu untuk evaluasi bisnis. Mungkin saja karena ada faktor lain yang menyebabkan bisnis kamu sepi pembelian. Bisa jadi karena lokasinya kurang strategis, harga jualnya yang tidak cocok, atau segmentasi pasar yang tidak sesuai.
Selain itu, evaluasi kualitas dan pelayanan selama ini, apakah ada kesalahan minor yang mungkin membuat pembeli enggan untuk datang kembali.
Penjualan yang sepi bukan berarti bisnis kamu bangkrut, tetapi jika dibiarkan akan berujung kebangkrutan. Masih ada kesempatan untuk memperbaikinya, yaitu dengan evaluasi apa yang sekiranya perlu ditingkatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.