Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haidar Bagir Jelaskan Beberapa Kesalahpahaman Konsep Kewirausahaan dalam Islam

Kompas.com - 13/09/2024, 20:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dompet Dhuafa dan Bina Trubus Swadaya menggelar acara Fokus Grup Diskusi (FGD) Ke-3 dengan mengangkat tema Peran Agama dan Budaya Sebagai Sumber Inspirasi dan Praktik Dalam Pemberdayaan, Rabu 11 September 2024 di Jambu Luwuk Thamrin Hotel, Jakarta Pusat.

Acara ini terbagi ke dalam dua sesi dan menghadirkan 15 narasumber, termasuk para tokoh-tokoh agama dan pemerhati budaya. Salah satu narasumber yang hadir dalam FGD Sesi Pleno adalah Co-Founder dan CEO Mizan, Haidar Bagir.

Dalam pemaparannya, Haidar menjelaskan mengenai pentingnya konsep agama dalam kewirausahaan. Meskipun pemberdayaan di sektor ekonomi membutuhkan peran agama dan budaya, sayangnya dalam praktik kewirausahaan ada beberapa hambatan.

Baca juga: Dompet Dhuafa gelar FGD Peran Agama dan Budaya dalam Pemberdayaan

Haidar mengatakan ada beberapa kesalahpahaman yang terjadi dalam konsep kewirausahaan dalam Islam. Khususnya menurut konsep zuhud dalam tasawuf yakni Muslim tidak boleh kaya.

"Ada kekeliruan seperti konsep zuhud, yaitu dipahami sebagai tidak boleh kaya, tidak boleh mencari uang dan harus hidup miskin dengan maksud lebih mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar Haidar dalam pemaparannya, Rabu (11/9/2024).

Kesalahpahaman ini bisa mengakibatkan seseorang enggan berusaha, malas bekerja, tidak ingin memperbaiki kehidupannya dan individualis.

Baca juga: Wakaferse Dompet Dhuafa Perkenalkan Manfaat Wakaf Produktif

Haidar juga menegaskan, bahwa patokan seseorang ber-zuhud itu bukan dari kaya atau miskin, karena semua tergantung pada hati dan perilaku orang tersebut.

Dalam konsep Islam, seseorang justru dianjurkan untuk hidup dengan optimis, giat bekerja, dan menghindari kemalasan.

Maka dari itu kewirausahaan justru menjadi penting dengan maksud hidup tidak sengsara dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dengan memanfaatkan harta untuk kebaikan.

"Bukan masalah kaya atau miskin, tetapi hati kita ini terikat atau tidak dengan harta dan tahta di dunia? Jadi bisa saja orang itu hidup miskin tetapi hatinya terikat dengan harta, sementara ada juga orang yang kaya tetapi hatinya untuk Allah dan memanfaatkan hartanya untuk kebaikan," jelas Haidar.

Baca juga: Dompet Dhuafa Berkolaborasi dengan Peternak Lokal untuk Penuhi Hewan Kurban

Kesalahpahaman mengenai zuhud ini salah satu dari beberapa kekeliruan yang lain berwirausaha dalam konsep Islam. Kesalahpahaman lain yang sering terjadi seperti dalam berwirausaha tidak boleh adanya persaingan.

Beberapa orang, menurut Haidar, salah mengartikan bahwa persaingan dalam konteks ini adalah persaingan yang akan menimbulkan peselisihan, pertengkaran, dan kebencian. Kesalahpahaman ini, lanjutnya, membuat orang tidak ingin berwirausaha karena tidak mau bersaing dengan orang lain.

Sementara dalam bisnis, persaingan dalam konsep Islam bertujuan untuk berlomba-lomba mencari rezeki yang halal, berlomba menghadirkan inovasi yang berguna, berlomba dalam kebaikan tentu diperbolehkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau