Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Batik Aromaterapi dari Madura, Berhasil Ekspor ke Amerika Serikat

Kompas.com - 03/10/2024, 16:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Harga batik aroterapinya dijual Warits mulai Rp500.000 hingga Rp50 juta. Batik gentongan aromaterapi bermotif oget-oget misalnya dijual dengan harga Rp30 juta.

"Ini batik gentongan yang kain terbaik yang tebal. Kalo dibatik satu kali tak menyerap, ini dibatik berulang-ulang. Canting 0,5 mm itu yang terkecil dan itu yang lama. Pembuatan bisa sampe 6-12 bulan pengerjaannya. Itu belum pewarnaannya, dan aroma terapinya. Ini jadi mahal karena ukuran, pengerjaan, kain bagus, motif kecil-kecil dan awet bisa puluhan tahun," ujar Warits.

Didukung LPEI

Bisnis batik Al-Warits yang melanglang buana ke mancanegara pun tak lepas dari dukungan  dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). LPEI memberikan pendampingan terkait pengetahuan cara mengekspor, penguatan manajemen keuangan dan kelembagaan, pelatihan desain batik, hingga pemberian alat produksi.

"Bukan hanya belajar tentang ekspor dari LPEI kami juga dibina untuk pelatihan desain batik gentongan dari 11 desa kemudian kita diberikan fasilitas selain pelatihan desain batik gentongan kami juga difasilitasi mesin plorot dan mesin pencelupan," ujar Warits.

Batik Aromaterapi Al-Warits juga masuk ke dalam program Desa Devisa LPEI. Warits merupakan mitra LPEI dari Coaching Program for New Exporter (CPNE) sebagai mitra pendamping para perajin batik.

Baca juga: Siapkan Platform Marketplace, LPEI Dukung UKM Binaan BRI Mendunia

Dengan dukungan LPEI, Batik Al-Warits diharapkan bisa menghasilkan desain batik yang baru dan bisa meningkatkan pendapatan para perajin hingga Rp 1.250.000 per bulan. Sebelumnya, para perajin hanya mendapatkan pendapatan Rp 300.000 per bulan

Selain itu dukungan sarana produksi juga dapat meningkatkan total kapasitas produksi yang mulanya hanya 400 batik per hari menjadi 4.000 batik per hari.

Waris menargetkan tahun 2024 ini omzet batik aromaterapi Al-Warits ini dapat mencapai Rp 2 miliar dibandingkan omzet tahun-tahun sebelumnya yakni berkisar Rp 1 miliar.

"Jadi tahun ini omzetnya diprediksi bisa capai Rp 2 miliar, dan semoga bisa semakin memperluas pasar ekspor hingga ke seluruh benua," tambah Warits.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau