Limbah kertas yang digunakan didaur ulang menjadi cap dengan berbagai motif yang dapat disesuaikan sesuai permintaan pelanggan.
Selain ekonomis, metode ini juga bisa menerima permintaan desain khusus dan memungkinkan setiap kain batik memiliki ciri khas tersendiri.
"Produk kami kini mulai dikenal, bukan hanya di Sumatera Selatan, tetapi juga di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Kami bahkan pernah tampil di fashion show di New York, yang menunjukkan bahwa batik ramah lingkungan ini memiliki tempat di pasar global," ujar Mayar.
Pewarna alami memberikan warna-warna yang khas, dikombinasikan dengan cap dari kertas daur ulang yang bisa disesuaikan motifnya, membuat produk Batik Kujur memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Baca juga: Lewat Photoshoot, Cara Helwa Branding Batik jadi Tak Kuno
Keberhasilan Batik Kujur tidak lepas dari dukungan PT Bukit Asam yang memberikan pelatihan untuk pengembangan keterampilan pengrajin dengan mengusung keberlanjutan.
Melalui pelatihan tersebut, 12 kelompok yang melibatkan 35 orang pengrajin Batik Kujur kini mampu meningkatkan perekonomian mereka secara signifikan.
"PTBA memberikan kami banyak pelatihan, mulai dari cara membatik, membuat cap dari kertas limbah, hingga pemasaran produk secara online. Ini sangat membantu kami, terutama ibu-ibu di desa yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap," kata Mayar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.