Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Pedagang Grosir: Bantu Produsen dan Pengecer

Kompas.com - 18/11/2024, 14:03 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis grosir adalah jenis usaha dengan membeli barang dalam jumlah besar langsung dari produsen, distributor, atau pemasok utama dan menjualnya kembali kepada pengecer, pedagang kecil, atau bisnis lain dalam jumlah yang lebih kecil.

Keuntungan utama dari bisnis grosir ini terletak pada volume penjualan yang besar, meskipun margin per unit biasanya kecil. Terkadang mereka juga menyesuaikan kuantitas sesuai dengan kebutuhan pasar.

Tahukah kamu, ternyata bisnis grosir atau kehadiran pedagang grosiran sangat penting, karena membantu produsen, pengecer, dan bahkan konsumen. Karena pedagang grosiran berperan dalam memastikan barang tersedia, menjadi rantai distribusi, dan memenuhi kebutuhan pasar.

Baca juga: Fungsi Bazaar dalam Pemberdayaan Ekonomi, Apa Saja?

Simak apa saja fungsi pedagang grosiran dalam bisnis, seperti yang dilansir dari Gramedia.com berikut ini.

1. Sebagai Perantara Produsen dan Pengecer

Bisnis grosir berfungsi sebagai penghubung antara produsen atau distributor utama dan pengecer. Dengan kata lain, pedagang grosiran ini berada di tengah-tengah yang menjembatani kebutuhan antara produsen dan pedagang eceran dalam perputaran rantai pasok.

Terkadang produsen seringkali fokus pada produksi dalam jumlah besar, sementara di sisi lain pengecer membutuhkan barang dalam jumlah yang lebih kecil untuk dijual kepada konsumen akhir.

Baca juga: Pahami Fungsi dan Cara Membuat Kartu Nama yang Sesuai untuk UMKM

Pedagang grosiran hadir untuk menjembatani kebutuhan ini, dengan cara membeli dalam jumlah besar dari produsen dan menjualnya dalam jumlah yang lebih kecil kepada pengecer.

Dengan begitu, baik produsen, pedagang grosir, maupun pengecer sama-sama mendapat keuntungan dan rantai pasok berhasil dipenuhi.

2. Penyedia Stok Barang dan Efisiensi Distribusi

Grosir juga memainkan peran penting dalam memastikan ketersediaan barang bagi pengecer. Mereka para pedagang grosiran menyimpan barang dalam jumlah besar di gudangnya, sehingga pengecer tidak perlu menyimpan stok dalam jumlah besar.

Tentu saja selain berfungsi sebagai penyedia stok barang, pedagang grosiran ini juga membantu pengecer dalam mengelola ruang dan biaya penyimpanan mereka.

Dengan adanya pedagang grosir yang menyimpan stok, barang bisa selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Baca juga: PLUT: Penjelasan, Fungsi, dan Layanan untuk Pelaku UMKM

Tak hanya itu, dengan menyimpan stok barang dan mendistribusikannya secara efektif, grosir juga bisa membantu mempercepat proses distribusi barang dari produsen ke pengecer.

Bahkan, grosir juga sering mengatur pengiriman barang langsung ke pengecer, yang membuat proses distribusi menjadi lebih efisien.

3. Penyesuaian Kuantitas dan Jenis Barang

Produsen biasanya memproduksi barang dalam jumlah besar dan satu jenis. Dalam hal ini, grosir membantu menyesuaikan kuantitas dan jenis barang tersebut agar sesuai dengan kebutuhan pengecer.

Misalnya, seorang pengecer mungkin membutuhkan berbagai jenis produk dalam jumlah kecil, dan grosir dapat memenuhi kebutuhan ini dengan menyediakan berbagai barang dalam jumlah yang sesuai.

Baca juga: Ingin Jalankan Fungsi Customer Service di Media Sosial? Begini Caranya

Biasanya, para pedagang grosiran membeli barang dari produsen dalam jumlah besar, kemudian memecahkannya dengan jumlah yang diminta oleh pengecer.

Meskipun, biasanya para pedagang eceran ini menerima jumlah pembelian dari pengecer minimal satu lusin dalam sekali pembelian.

Lantas, kalau seperti ini apakah pedagang grosiran akan merugi, karena menerima jumlah besar dari produsen tetapi menjual ke pengecer dengan jumlah yang bisa disesuaikan?

Sebenarnya tidak juga, karena para pedagang grosiran bisa menjual stok barang tersebut ke pengecer yang lain, sehingga ia tetap bisa menghabiskan stok barang dari produsen.

4. Memudahkan Pembiayaan untuk Pengecer

Fungsi lain dari kehadiran pedagang grosiran adalah mereka sering memudahkan pembiayaan kepada pengecer, seperti pembayaran cicilan atau kredit. Namun, tetap dengan catatan pengecer harus membayar tepat waktu.

Baca juga: Manfaat Bambu, dari Fungsi Ekologi hingga Bernilai Miliaran Dollar AS

Tentu saja hal ini sangat membantu pengecer, terutama yang memiliki keterbatasan modal, untuk membeli barang tanpa harus membayar secara langsung dalam jumlah besar. Dengan demikian, grosir bisa mendukung kelancaran operasional pengecer.

5. Promosi dan Pengenalan Produk Baru

Kehadiran pedagang grosiran juga sering membantu produsen dalam mempromosikan produk baru kepada pengecer. Dengan kekuatan jaringan mereka yang luas, pedagang grosiran dapat memperkenalkan produk kepada pengecer di berbagai wilayah.

Baca juga: Pahami, Ini Fungsi HAKI bagi UMKM

Terkadang, mereka juga sekaligus memberikan edukasi kepada pengecer mengenai keunggulan produk baru, sehingga membantu produsen dalam memperluas pangsa pasarnya.

Hal ini juga tentu memberi keuntungan bagi para pedagang grosiran itu sendiri untuk meningkatkan pendapatannya, semakin banyak pengecer yang tertarik mengambil barang, maka semakin banyak pula ia bisa membeli barang dari produsen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau