Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Kompas.com, 25 November 2024, 19:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Terkadang beberapa bisnis tidak hanya berorientasi pada profit finansial semata, banyak pula ditemui bisnis-bisnis yang ingin memberikan dampak lebih nyata untuk aspek lainnya.

Seperti Seed Paper Indonesia, sebuah bisnis ramah lingkungan yang mengususng prinsip keberlanjutan dengan mendaur ulang limbah kertas menjadi kertas baru dengan tambahan bibit di dalamnya.

Riska Fadilla Sari (31) dan suaminya mendirikan Seed Paper Indonesia pada 2019. Cerita Seed Paper Indonesia adalah salah satu contoh bagaimana bisnis bisa memberikan dampak perubahan dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Baca juga: Cara Menetapkan Harga Jual, Jangan Lupakan 5 Faktor Penentu Ini

Cara Seed Paper Berdampak Kepaada Lingkungan

Seperti yang diketahui, Seed Paper Indonesia mengubah kertas bekas menjadi kertas daur ulang yang diisi bibit tanaman. Produk ini tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga multi fungsional.

"Kami ingin mengubah limbah kertas menjadi sesuatu yang bernilai. Kertas kami tidak hanya bisa digunakan, tetapi juga ditanam hingga tumbuh menjadi tanaman," jelas Co-founder dan CEO Seed Paper Indonesia, Riska saat berbincang dengan Kompas.com, (21/11/2024).

Dengan inovasi ini, kertas yang mereka produksi terurai menjadi kompos hanya dalam waktu 3-4 bulan. Saat terurai, kertas tersebut akan tumbuh menjadi tanaman baru karena sudah mengandung bibit di dalamnya.

Cara Seed Paper Indonesia berdampak pada lingkungan adalah dengan menciptakan produk yang zero waste, terbuat dari limbah kertas, kemudian menjadi kertas baru yang bisa dipakai, bahkan setelah selesai kertas tersebut tidak menjadi sampah melainkan menjadi tumbuhan.

Baca juga: Intip Cara Owner 101 Coffee House and Roastery dalam Menggunakan KUR

Inovasinya tidak hanya mengurangi limbah kertas, tetapi juga mendorong customer untuk semakin sadar dengan isu keberlanjutan dan berpeluang membuat mereka mulai menerapkan praktik menanam tumbuhan.

Jika dilihat dalam lingkup yang lebih besar, Seed Paper Indonesia juga turut berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan menggunakan kertas daur ulang, mereka membantu mengurangi kebutuhan akan kertas baru yang berarti lebih sedikit pohon yang ditebang.

"Menurut penelitian, ada sekitar jutaan pohon yang ditebang setiap hari untuk kebutuhan kertas. Maka dari itu, kami juga sangat fokus kepada aspek sustainability, khususnya di pengolahan limbah kertas. Sampai saat ini kami telah bekerja sama dengan ratusan brand dan ikut melaksanakan tujuan bisnis yang berkelanjutan dan menjalankan SDGs,” ungkap Riska.

Baca juga: Tantangan UMKM dalam Melakukan Ekspansi dan Cara Mengatasinya

Cara Seed Paper Berdampak Pada Sosial

Bukan hanya ramah lingkungan, Seed Paper Indonesia juga ingin berdampak pada aspek sosial. Dalam proses produksinya, Seed Paper Indonesia melibatkan kaum marjinal, seperti mereka yang putus sekolah, hingga mahasiswa yang mencari penghasilan tambahan.

Riska mengatakan, mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan ini bisa bekerja sebagai freelance di Seed Paper Indoneisa sebagai artisan kertas untuk kegiatan produksi.

Produk Seed Paper Indonesia, selain bisa ditanam, kertas ini juga bisa memenuhi kebutuhan customer. Bisa dijadikan kalender, kartu undangan, kartu nama, kartu ucapan, hingga price tagKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Produk Seed Paper Indonesia, selain bisa ditanam, kertas ini juga bisa memenuhi kebutuhan customer. Bisa dijadikan kalender, kartu undangan, kartu nama, kartu ucapan, hingga price tag

“Untuk produksi sendiri, sebenarnya di bagian produksi artisan kertas kami itu dari kaum-kaum marjinal. Mereka ini orang-orang yang putus sekolah dari SD, yang susah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Beberapa diantaranya juga mahasiswa-mahasiswa yang belum bekerja. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, itu biasanya kami bantu untuk jadi freelancer,” jelasnya.

Baca juga: Jualan Herbal di E-commerce? Ini Cara Menarik Kepercayaan Konsumen

Berbicara mengenai aspek sosial, bisnis ini pun berhasil menarik perhatian generasi muda, terutama Gen Z untuk semakin peduli dengan penggunaan produk yang ramah lingkungan. Pasalnya, banyak yang tertarik terutama setelah konten Seed Paper Indonesia sempat viral di media sosial.

"Mereka sering melihat konten kami di TikTok, bahkan pernah viral. Banyak yang penasaran, kok bisa kertas ditanam? Kemudian mereka kepo dengan produk-produk kami. Akhirnya mereka tertarik untuk membeli. Walaupun misalnya sekedar beli kartu ucapan, mereka ingin juga memberikan dampak terhadap lingkungan sekitarnya,” pungkasnya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau