Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Kompas.com - 03/12/2024, 22:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

4. Target Konsumen

Jika dilihat dari segi target konsumen, modern trade cenderung lebih menargetkan konsumen kelas menengah ke atas yang mencari kenyamanan, variasi produk, dan pengalaman belanja modern.

Itulah sebabnya produk yang bisa didistribusikan di modern trade juga biasanya lebih selektif karena memiliki standar tertentu yang harus dipenuhi.

Baca juga: Perbedaan Izin Edar BPOM dan PIRT, Pebisnis Kuliner Wajib Tahu!

Sementara untuk target konsumen general trade cenderung melayani konsumen dengan anggaran yang lebih terbatas atau mereka yang lebih memilih pendekatan personal, misalnya masyarakat sekitar yang lebih senang berbelanja di warung untuk kebutuhan sehari-hari.

5. Proses Transaksi

Ternyata proses transaksi diantara keduanya juga memiliki perbedaan, meskipun tidak terlalu signifikan.

Biasanya, transaksi di modern trade lebih terstandarisasi, seperti menggunakan kasir elektronik, kartu pembayaran, dompet digital, atau pembayaran tunai juga menerima. Sehingga, proses transaksi di modern trade terbilang lebih lengkap dan bervariatif.

Sementara transaksi di general trade lebih sering dilakukan secara tunai. Meskipun beberapa toko juga sudah banyak yang menyediakan pembayaran digital tetapi ada pula toko yang hanya menerima pembayaran tunai.

Baca juga: Perbedaan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah, Catat!

Sayangnya, saat ini beberapa masyarakat cenderung menghindari toko yang hanya menerima pembayaran tunai, karena saat ini pembayaran digital dianggap lebih praktis untuk digunakan. Tentunya hal ini bisa menjadi tantangan untuk general trade karena berpotensi mengurangi jumlah pembeli.

6. Hubungan dengan Pemasok

Aspek ini juga penting untuk diketahui oleh pemilik produk atau pemasok, yaitu terkait hubungan yang biasanya dibangun. Jika di modern trade, biasanya mereka memiliki hubungan langsung dengan produsen besar dan sering kali menegosiasikan kontrak khusus.

Itu sebabnya jika kamu ingin mendistribusikan produk ke modern trade, akan ada banyak persyaratan dan perizinan kerja sama yang perlu dipenuhi.

Semua Kembali lagi kepada kualitas produk, kebutuhan pasar, dan permintaan dari jaringan ritel modern trade itu sendiri.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Logo dan Merek Bisnis

Sementara untuk general trade, biasanya mereka menjalin kerja sama dengan produsen, pemilik produk, distributor lokal atau grosir tanpa kontrak formal yang kompleks.

Sehingga lebih fleksibel untuk kamu yang masih merintis dengan skala kecil tetapi ingin memasarkan produk di general trade.

7. Variasi Produk

Jika berbicara mengenai variasi produk yang disediakan, modern trade cenderung menawarkan berbagai macam produk dengan kategori yang cukup luas, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga produk premium.

Produk di modern trade juga lebih lengkap, dan ada kemungkinan produk bersaing dengan merek dari luar juga.

Baca juga: Pahami Perbedaan Strategi dan Taktik Bisnis, Jangan Sampai Salah

Berbeda dengan general trade yang umumnya fokus pada produk-produk kebutuhan pokok saja, kebanyakan dari mereka adalah produk-produk sembako dengan jumlah yang lebih terbatas.

Bahkan, produk tanpa merek seperti camilan homemade juga bisa didistribusikan ke general trade.

Itulah setidaknya 7 perbedaan dari modern trade gan general trade. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang unik, dan tentunya perlu disesuaikan lagi dengan kebutuhan kamu sebagai pemilik barang. Semoga berhasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau