“Dari 100 persen penjualan, 20 persen-nya akan datang dari online. Misalnya ada orang yang search laundry terdekat, lalu tiba-tiba datang ke satu lokasi tersebut. Kalau nama bisnis Anda tidak muncul di pencarian, Anda akan kehilangan pelanggan potensial,” ujarnya.
Pada kesalahan kelima, Tom menyoroti pengusaha laundry yang memberi kepercayaan kepada orang yang salah.
Baca juga: Bisnis Laundry Punya Peluang Besar, CEO Ini Sebut Karena Orang Semakin Mager
Memberikan kepercayaan penuh tanpa pengawasan kepada orang yang tidak kompeten atau tidak jujur sering kali berakhir dengan kebocoran keuangan atau kerugian besar.
“Yang kelima, ini saya bold nih, memberi kepercayaan kepada orang yang salah, nanti bawa kabur uang,” tegas Tom sambil menampilkan presentasinya.
Kesalahan berikutnya adalah banyak pengusaha laundry yang tidak fokus membangun brand.
Baca juga: Manfaat WhatsApp Business untuk Bisnis Laundry, Intip Strategi Pebisnis Ini...
Padahal, di tengah persaingan industri laundry yang ketat, membangun brand menjadi sangat penting agar bisnis memiliki identitas yang kuat dan dikenal pelanggan.
Tidak memisahkan keuangan pribadi dengan bisnis adalah kesalahan umum bisnis laundry yang terakhir disebutkan oleh Tom.
Misalnya dalam menjalankan bisnis tersebut, pengusaha laundry masih mencampurkan keuangan keluarga dengan operasional bisnis. Kondisi tersebut bisa terlihat saat pencatatan keuangan keluarga dan bisnis berada di rekening yang sama.
“Dan poin yang ketujuh ini, uang makan, uang keluarga, cicilan rumah, semua dicampur ada di dalam situ,” tegas Tom.
Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Mulai Usaha Laundry
Kesalahan-kesalahan tersebut tentunya dapat dihindari oleh para laundrypreneur. Beberapa caranya adalah dengan lebih fokus pada pengelolaan sistem, layanan, dan inovasi teknologi.
“Siapa yang dari kesalahan satu sampai tujuh ini pernah mengalami atau sedang mengalami? Katakan saya! Tolong colek teman-temannya, insaflah wahai manusia,” canda Tom kepada peserta seminar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.