Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Bisnis Menggunakan Sistem Pembayaran Nontunai

Kompas.com - 22/12/2024, 15:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembayaran nontunai adalah metode transaksi yang tidak melibatkan uang fisik seperti kertas atau koin, melainkan menggunakan alat pembayaran digital atau elektronik.

Di era digital seperti sekarang ini, pembayaran nontunai semakin populer karena menawarkan kecepatan, kenyamanan, dan keamanan, dibandingkan dengan pembayaran tunai.

Sistem pembayaran nontunai memang menawarkan banyak kemudahan. Namun, seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak.

Di balik kepraktisannya, ada juga beberapa tantangan yang perlu dipahami oleh para pelaku bisnis yang menggunakan sistem pembayaran non tunai.

Baca juga: Apa Saja Jenis Pembayaran Non Tunai dalam Bisnis?

Seperti yang dilansir dari beberapa sumber, termasuk Gramedia.com, berikut ini beberapa tantangan menggunakan pembayaran nontunai bagi bisnis,

Biaya Transaksi yang Harus Dipertimbangkan

Setiap kali ada transaksi nontunai, biasanya akan ada biaya layanan yang dikenakan oleh penyedia jasa, seperti payment gateway atau bank. Meski ada pula beberapa penyedia jasa yang tidak mengenakan biaya tambahan, tetapi secara umum lebih banyak yang mengenakan biaya layanan.

Walaupun terlihat kecil, biaya ini bisa jadi beban yang semakin lama semakin besar jika dijumlah, kalau transaksi kamu banyak tapi nilainya kecil. Misalnya, untuk bisnis kopi kekinian yang rata-rata transaksinya Rp 20.000, biaya tambahan ini bisa menggerus keuntungan.

Baca juga: Masih Banyak Orang Enggan Pakai QRIS, BI Ungkap Tantangan Transaksi Digital

Bagaimana solusinya? Kamu bisa mencoba dan usahakan mencari penyedia jasa dengan biaya yang paling kompetitif atau coba negosiasi tarif layanan.

Berbeda penyedia jasa tentu berbeda pula berapa biaya layanan yang dikenakan untuk pengguna, cari yang harganya masih bisa masuk dengan keuangan bisnis kamu.

Ketergantungan pada Teknologi

Ketergantungan pada teknologi adalah salah satu tantangan dalam metode pembayaran ini. Pembayaran nontunai mengandalkan koneksi internet dan perangkat seperti mesin EDC atau smartphone.

Lantas bagaimana kalau tiba-tiba jaringan internet tidak stabil atau perangkat rusak? Bisa-bisa transaksi terhenti dan pelanggan jadi kesal. Ini tentu menjadi hambatan bahkan berpeluang menjadi masalah terhadap bisnis itu sendiri.

Baca juga: BI dan AstraPay Ungkap Keuntungan Transaksi Bisnis dengan QRIS bagi Pelaku UMKM

Strategi untuk mengatasinya, pastikan kamu memiliki koneksi internet cadangan dan perangkat yang andal. Meskipun ingin bisnis kamu beralih ke pembayaran non tunai, jangan lupa untuk tetap sediakan opsi pembayaran tunai sebagai backup.

Risiko Keamanan Data

Meskipun lebih aman dari sisi fisik seperti menghindari salah hitung, transaksi dengan uang palsu dan sobek, sistem nontunai justru punya tantangan dari sisi keamanan data.

Risiko seperti peretasan atau pencurian data pelanggan bisa terjadi jika sistem tidak dilindungi dengan baik. Tantangan yang menyangkut data di era digital seperti saat ini memang sangat rentan.

Baca juga: Penjual Pakai Metode Pembayaran COD? Perhatikan Tips Ini agar Transaksi Aman

Maka dari itu, pilihlah platform pembayaran yang terpercaya dan memiliki standar keamanan tinggi. Selain itu, edukasi tim kamu tentang pentingnya menjaga kerahasiaan data.

Tidak Semua Pelanggan Siap Beralih

Percaya atau tidak, masih banyak pelanggan yang lebih nyaman menggunakan uang tunai. Meskipun ada beberapa yang sudah menerapkan gaya hidup cashless, tetapi mereka cenderung generasi muda yang sudah melek teknologi. Sementara sisanya, masih banyak yang belum fasih terhadap pembayaran digital.

Biasanya, ini terjadi pada generasi yang lebih tua atau mereka yang tinggal di daerah dengan akses internet terbatas. Jadi, meskipun sistem nontunai sudah menjadi tren, tetap sediakan opsi pembayaran tunai untuk menjaga kenyamanan semua pelanggan.

Baca juga: Hadapi Tantangan Era Digital, KemenKopUKM Ajak UMKM Optimalkan Pembayaran Digital

Investasi Awal yang Tidak Murah

Mengadopsi sistem pembayaran nontunai tentu memerlukan investasi awal. Kamu perlu membeli perangkat seperti mesin EDC atau mendaftar layanan payment gateway, yang tentu saja membutuhkan biaya.

Untuk bisnis kecil, ini bisa jadi tantangan besar karena ada pengeluaran tambahan. Namun, anggap saja ini sebagai investasi jangka panjang yang akan mempermudah operasional dan meningkatkan daya saing bisnis kamu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pemasaran Produk Lewat Medsos Perlu Public Speaking dan Kemampuan Menulis Kreatif

Pemasaran Produk Lewat Medsos Perlu Public Speaking dan Kemampuan Menulis Kreatif

Training
Tantangan Bisnis Menggunakan Sistem Pembayaran Nontunai

Tantangan Bisnis Menggunakan Sistem Pembayaran Nontunai

Training
Keunggulan Bisnis Dengan Sistem Pembayaran Nontunai, Apa Saja?

Keunggulan Bisnis Dengan Sistem Pembayaran Nontunai, Apa Saja?

Training
YDBA Fasilitasi IKM Manufaktur Jawa Barat bisa Masuk Rantai Pasok Industri Nasional

YDBA Fasilitasi IKM Manufaktur Jawa Barat bisa Masuk Rantai Pasok Industri Nasional

Program
Gen Z Diajak Aktif Ikut Koperasi, KemenKop Singgung Kendala Pemahaman

Gen Z Diajak Aktif Ikut Koperasi, KemenKop Singgung Kendala Pemahaman

Program
Jenis-jenis Sponsorship dalam Bisnis yang Kamu Perlu Tahu

Jenis-jenis Sponsorship dalam Bisnis yang Kamu Perlu Tahu

Training
BNI Tingkatkan Produktivitas Petani Kopi Melalui Jelajah Kopi Khatulistiwa di Temanggung

BNI Tingkatkan Produktivitas Petani Kopi Melalui Jelajah Kopi Khatulistiwa di Temanggung

Program
Tiga Mahasiswa UI Ciptakan Ide Bisnis Es Krim Berbahan Sayur Caisim

Tiga Mahasiswa UI Ciptakan Ide Bisnis Es Krim Berbahan Sayur Caisim

Program
Sembilan Pelaku Usaha Besar Berkolaborasi dengan Pelaku UMKM di Kota Tangerang

Sembilan Pelaku Usaha Besar Berkolaborasi dengan Pelaku UMKM di Kota Tangerang

Program
Menkop Budi Arie Targetkan Dongkrak Kontribusi Koperasi dalam Perekonomian Nasional

Menkop Budi Arie Targetkan Dongkrak Kontribusi Koperasi dalam Perekonomian Nasional

Program
PPn Naik, Kalbe Sebut Tak Akan Naikkan Harga Produk Kesehatan

PPn Naik, Kalbe Sebut Tak Akan Naikkan Harga Produk Kesehatan

Program
Rumah Produksi Bersama di Batubara Sumut, Disiapkan jadi Solusi Bagi Petani Cabai

Rumah Produksi Bersama di Batubara Sumut, Disiapkan jadi Solusi Bagi Petani Cabai

Program
Menteri UMKM Sebut Penghapusan Piutang Macet UMKM Dilakukan dalam Dua Tahap

Menteri UMKM Sebut Penghapusan Piutang Macet UMKM Dilakukan dalam Dua Tahap

Program
Apa Saja Jenis Pembayaran Non Tunai dalam Bisnis?

Apa Saja Jenis Pembayaran Non Tunai dalam Bisnis?

Training
Menteri UMKM Akan Bentuk Holding Fesyen Perbesar Kontribusi PDB dari Sektor UMKM

Menteri UMKM Akan Bentuk Holding Fesyen Perbesar Kontribusi PDB dari Sektor UMKM

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau