Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Pakai Metode Pembayaran COD? Perhatikan Tips Ini agar Transaksi Aman

Kompas.com - 13/10/2023, 12:46 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Jakarta,Kompas.com – Konsumen memiliki banyak pilihan ketika berbelanja secara online melalui e-commerce, mulai dari transfer bank, e-wallet, kredit, hingga debit. Namun, dari berbagai metode tersebut, Cash on Delivery (COD) menjadi metode yang paling banyak dipilih.

Hal ini dibuktikan oleh survei Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 83,11 persen transaksi di e-commerce lebih suka COD. Hal ini karena pembeli bisa melakukan pembayaran setelah barang sampai.

Metode transaksi ini dianggap lebih mudah dan aman untuk mengurangi risiko penipuan. Walau demikian, ada juga beberapa risiko yang harus diwaspadai untuk mengantisipasi terjadinya masalah dan meminimalisir kerugian.

Baca juga: Adopsi Teknologi, Ini Rahasia iBos Dukung Laju Bisnis PO dan Travel

Untuk itu, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan sistem COD sebagaimana yang dibagikan oleh pakar marketing Oky Andreas.

1. Konfirmasi Kembali Pesanan Paket COD

Kendala yang sering terjadi dalam metode transaksi ini adalah penerima paket tidak berada di rumah, alamat tidak dapat ditemukan, atau konsumen menggunakan alamat palsu.

Maka dari itu, kamu sebagai shippers harus mengonfirmasi kembali agar kamu dan pihak pengiriman tidak mengalami kerugian baik waktu dan mecegah biaya pengiriman balik jika konsumen tidak menerima paket.

Baca juga: Penyaluran Dana Bergulir LPDB UMKM Per Oktober Capai Rp 1,24 Triliun

2. Periksa Riwayat Pembeli Untuk Mencegah Pembatalan Sepihak

Masih banyak masyarakat Indonesia sebagai konsumen belanja online belum paham mengenai prosedur COD yang harus dibayar dulu sebelum paket dibuka.

Faktanya, konsumen sering membuka paket sebelum di bayar dan komplain tidak mau menerima paket. Padahal kalau tidak sesuai, konsumen dapat komplain dan mengembalikan produk sesuai prosedur tadi.

Bukan hanya itu, COD juga memberikan izin checkout produk tanpa konfirmasi bahwa konsumen benar membeli bukan karena tidak sengaja atau iseng saja. Untuk itu, penting bagi kamu untuk melakukan pengecekan history pembeli.

Baca juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Baru untuk Permudah UMKM Lakukan Ekspor

3. Batasi Penggunaan COD di Daerah Tertentu

Ada beberapa daerah yang masih sulit untuk dijangkau oleh layanan COD karena akses dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum mendukung. Apalagi, umumnya konsumen memilih COD jika merasa ongkos kirim mahal dan supaya tidak rugi mereka memesan produk dalam jumlah besar.

Meskipun demikian, perlu diingat, aksesibilitas yang sulit dapat meningkatkan resiko tidak sampainya produk yang membuatmu sebagai shippers akan mengalami kerugian.

Untuk itu, kamu harus membatasi penggunaan layanan COD untuk daerah-daerah tertentu saja untuk meminimalisir kerugian.

Baca juga: MenKopUKM Luncurkan Koperasi Multi Pihak Berbasis Ekosistem Digital Pertama di Indonesia

4. Siapkan Dana Cadangan untuk Menjaga Cash Flow

Layanan COD masih kurang efisien dalam menjaga arus kas bisnis. Hal ini karena uang ditahan dahulu oleh pihak pengiriman dan pebisnis harus sabar menunggu pembayaran dari konsumen ketika produknya sampai ke tangan konsumen.

Untuk mencegah hal itu, penting bagi kamu untuk memiliki dana darurat yang cukup untuk menjaga kelancaran arus keuangan bisnis kamu dan menangani keterlambatan pembayaran.

5. Berikan Peringatan kepada Pembeli

Salah satu tips COD aman yang terakhir adalah mewanti-wanti pembeli jika mereka ingin menggunakan layanan ini. Kamu dianjurkan untuk memberi tahu ke konsumenmu yang menggunakan layanan COD untuk memeriksa ulang alamat pengiriman dan konfirmasi pesanannya.

Baca juga: Kisah Aan Membangun Bisnis Threeyana Decoupage, Awalnya Iseng Unggah Status

Kamu bisa hubungi konsumen melalui telepon secara langsung apabila mereka tidak membalas chat. Hal ini untuk memastikan bahwa pesanan sudah sesuai dan meminimalisir kesalahan yang menyebabkan kerugian bagi kamu sebagai shippers dan pihak pembeli.

Selain itu, kamu bisa memberikan peringatan tertulis pada paket yang dikirimkan seperti “wajib video unboxing, tanpa video unboxing komplain atau retur rusak atau kurang tidak diterima”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau