Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 21/01/2025, 18:17 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

SURABAYA, KOMPAS.comAffiliate marketing masih menjadi pilihan sejumlah brand dan penjual sebagai strategi pemasaran.

Menurut riset Populix 2024, program afiliasi dinilai cukup efektif dalam mendorong pembelian. Sebanyak 59 persen responden mengaku pernah membeli barang yang ditawarkan melalui program afiliasi.

Hal ini menunjukkan adanya perkembangan tren di mana konsumen mempercayai rekomendasi produk dari afiliator dan bisa mempengaruhi keputusan pembelian.

Tren ini sudah ditangkap oleh PamPam, nama ‘panggung’ dari seorang pemilik akun afiliasi di kanal X dan Telegram ‘BerburuSale'. Sejak tahun 2021 saat ia mulai aktif sebagai affiliate partner.

Pria beranak satu ini awalnya diajak sang istri yang lebih dulu mendalami bisnis afiliasi. Di sela kesibukannya sebagai karyawan di sebuah Wedding Organizer, PamPam kerap membandingkan harga barang di supermarket dengan di platform eCommerce khususnya Lazada, terutama saat ia diminta sang istri untuk membeli keperluan anak.

Baca juga: 4 Manfaat Fitur AI Lazzie untuk Para Seller Lazada

Lambat laun, ia menyadari bahwa harga produk di eCommerce sering lebih murah dibandingkan harga di supermarket. Melihat adanya potensi penghasilan tambahan lewat link affiliates, ia tergerak untuk bergabung bersama istrinya menjadi affiliate partner, termasuk di LazAffiliates.

LazAffiliates merupakan program affiliate marketing di Lazada yang membuka peluang bagi siapa pun yang ingin mendapatkan keuntungan di platform Lazada.

LazAffiliates diklaim menjadi pilihan masyarakat yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi affiliate partner.

Dengan hanya bermodalkan smartphone dan akun media sosial dengan sejumlah teman/follower, siapa pun bisa memulai usaha afiliasi, yang bisa dikerjakan kapan pun dan di mana pun.

“Awalnya saya hanya ikut-ikutan istri saja. Tapi ternyata seru juga mencari promo yang paling menarik dan kemudian memberikan informasinya kepada follower di akun media sosial kami. Apalagi kalau ada yang sampai berterima kasih karena info diskonnya bikin dia jadi bisa berhemat banyak,” ujar PamPam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

PamPam, nama ?panggung? dari seorang pemilik akun afiliasi di kanal X dan Telegram ?BerburuSale'. Sejak tahun 2021 saat ia mulai aktif sebagai affiliate partner di Lazada.Dok. Lazada PamPam, nama ?panggung? dari seorang pemilik akun afiliasi di kanal X dan Telegram ?BerburuSale'. Sejak tahun 2021 saat ia mulai aktif sebagai affiliate partner di Lazada.

Rupanya, salah satu kunci sukses PamPam menjalankan usaha afiliasi-nya adalah dengan menciptakan perasaan ‘fear of missing out’ atau FOMO dari para follower atau subscriber akunnya.

“Karena saya yakin bahwa yang saya bagikan infonya sudah info produk dengan diskon terbaik. Apalagi saya sering mantengin dan membagikan produk flash sale di Lazada secara real-time. Jadi kalau gak segera dibeli, bisa jadi kehabisan dan pasti menyesal,” tambah PamPam.

Saat ini, PamPam dan istri mengelola akun menfess “BerburuSale” di X dengan lebih dari 419.000 follower dan akun telegram “BerburuSale” yang memiliki lebih dari 203.000 subscriber.

Baca juga: Lazada Hadirkan AI Lazzie, Fitur AI Baru untuk Tingkatkan Pengalaman Belanja Online

Dari aktif berbagi link barang promo, ternyata PamPam bisa menghasilkan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya.

“Ternyata sedikit-sedikit bisa jadi bukit ya haha. Dari yang awalnya iseng, eh alhamdulillah, dana pendidikan anak sampai besar nanti sudah terkumpul,” tambah PamPam.

Dari hasil berbagi link produk afiliasi, PamPam juga sudah bisa merenovasi dan mengisi rumah serta membeli kendaraan yang nyaman untuk keluarganya.

PamPam juga ternyata aktif melibatkan para follower atau subscriber-nya dalam bisnis afiliasinya.

Ilustrasi perempuan muda tampak bahagia berburu barang belanjaan secara online.
Dok. Shutterstock/Prostock-Studio Ilustrasi perempuan muda tampak bahagia berburu barang belanjaan secara online.

Ia tidak hanya berbagi link produk dengan harga terbaik yang ditemukannya, tetapi juga bersedia mencarikan produk dengan diskon paling besar untuk follower atau subscriber yang meminta bantuannya. Tak heran, jumlah follower atau subscriber-nya pun semakin meningkat setiap harinya.

“Bisnis afiliasi seperti ini memang tidak mudah untuk dimulai, apalagi sudah banyak sekali affiliate partner saat ini. Tapi bukan berarti tidak ada peluang untuk bisa sukses. Pokoknya, teruslah menyebar link barang dengan harga terbaik," ujar PamPam.

"Apalagi kalau di LazAffiliates, ada tim yang sering membagikan informasi terkait promosi ataupun insentif tambahan dari brand. Selain peluang untuk mendapatkan pendapatan lebih besar, kita enggak akan pernah tau kapan link produk yang kita share itu ternyata benar-benar membantu orang lain,” tambah PamPam.

Baca juga: Survei Lazada Ungkap 88 Persen Konsumen Membeli Barang Berdasarkan Rekomendasi AI

Head of Affiliates Lazada, Esa Putra mengatakan, ekosistem di Lazada memang dirancang untuk menawarkan berbagai peluang ekonomi bagi siapapun yang mau berusaha. Lazada ingin menjadi saksi salah satu strategi utama pemasaran banyak brand dan penjual.

"Karenanya kami terus mengembangkan LazAffiliates yang menawarkan banyak keuntungan bagi affiliate partner di Lazada. Dengan tim berdedikasi, berbagai program kerja sama dengan brand yang menarik, serta skema insentif yang menguntungkan, LazAffiliates bisa menjadi opsi tambahan penghasilan bagi siapa pun,” kata Eka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Optimalkan PLUT sebagai Pusat Ekosistem

Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Optimalkan PLUT sebagai Pusat Ekosistem

Program
Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Jagoan Lokal
BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 184,98 Triliun kepada 4 Juta UMKM

BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 184,98 Triliun kepada 4 Juta UMKM

Program
Ingin Ciptakan Lapangan Kerja Baru, BNI Latih Pekerja Migran Hong Kong

Ingin Ciptakan Lapangan Kerja Baru, BNI Latih Pekerja Migran Hong Kong

Training
5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

Training
PLUT Batam Bina 1.800 Pelaku UMKM, 80 Persen Sektor Kuliner

PLUT Batam Bina 1.800 Pelaku UMKM, 80 Persen Sektor Kuliner

Training
Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Training
Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Training
Pemerintah Perkuat Pembiayaan UMKM Pertanian dan Perikanan

Pemerintah Perkuat Pembiayaan UMKM Pertanian dan Perikanan

Program
Menteri UMKM dan Sejumlah Menteri Lainnya Dipanggil Prabowo, Ada Apa?

Menteri UMKM dan Sejumlah Menteri Lainnya Dipanggil Prabowo, Ada Apa?

Program
Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Muhammadiyah jadi Pebisnis

Menteri UMKM Ajak Mahasiswa Muhammadiyah jadi Pebisnis

Training
Dukung Diaspora, BNI Salurkan Kredit untuk Restoran 'Dapur Van Java' di Perth

Dukung Diaspora, BNI Salurkan Kredit untuk Restoran "Dapur Van Java" di Perth

Program
1,5 Bulan Jelang Ramadhan, Blok B Pasar Tanah Abang Dirasakan Pedagang Masih Sepi

1,5 Bulan Jelang Ramadhan, Blok B Pasar Tanah Abang Dirasakan Pedagang Masih Sepi

Program
Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas

Pedagang Keluhkan Blok B Pasar Tanah Abang seperti Mati Suri, Omzet Terjun Bebas

Program
Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Jangan Seremonial Saja, Tanya Keluhannya Apa

Menteri UMKM Lantik Pejabat di Pasar Tanah Abang, Pedagang: Jangan Seremonial Saja, Tanya Keluhannya Apa

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau