Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerupuk Melarat, Oleh-oleh Khas Cirebon yang Tercipta pada Masa Sulit

Kompas.com - 29/03/2022, 11:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Berkunjung ke Cirebon, Jawa Barat, belum sempurna jika tidak membawa oleh-oleh atau mencicipi kuliner khasnya.

Daerah yang terletak di timur Jawa Barat itu, mempunyai beragam kuliner khas, seperti empal gentong, tahu gejrot, nasi jamblang, kerupuk melarat, dan sebagainya.

Kuliner khas tersebut sangat mudah ditemui ketika berada di Cirebon, apalagi di jalan utamanya, banyak berderet papan reklame berukuran besar terpampang menunjukkan keberadaan kuliner khas asal Kota Udang itu.

Baca juga: BRONIS UMKM: Cara Jitu Kelola Bisnis UMKM untuk Pemula, Yuk Ikut!

Selain papan reklame, ketika masuk ke daerah tujuan wisata di Cirebon, maka pasti akan ditemukan kuliner khas berwarna-warni tergantung di depan kios warga untuk dijajakan.

Kuliner khas itu dinamakan kerupuk melarat atau kerupuk mares singkatan dari "lemah ngeres" tanah berpasir.

Penamaannya bukan berarti dikhususkan untuk orang miskin, namun dikarenakan proses pembuatannya yang tidak menggunakan minyak goreng seperti pada umumnya.

Masa sulit

Kerupuk melarat merupakan kuliner khas Cirebon yang tercipta saat masa sulit, meskipun belum diketahui secara persis tahunnya.

Menurut para sejarawan Cirebon, terciptanya kerupuk melarat saat ada tanam paksa atau "cultuurstelsel" pada masa penjajahan Kolonial Hindia Belanda.

Karena pada waktu Kolonial Hindia Belanda, masyarakat Cirebon dipaksa untuk menanam tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, seperti gula, kopi, dan rempah lainnya.

Sehingga, masyarakat waktu itu tidak bisa menanam padi, karena semua tanaman sudah ditentukan oleh penjajah yang menerapkan "cultuurstelsel" atau tanam paksa.

Kondisi tersebut membuat masyarakat Cirebon tidak memiliki persediaan makanan yang mencukupi. Masyarakat hanya bisa menanam singkong untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Pada masa sulit tersebut terciptalah makanan berbahan baku singkong, dan salah satunya adalah kerupuk melarat yang sampai saat ini terus dijaga oleh masyarakat Cirebon.

"Sejarah kerupuk melarat ini panjang, dan diciptakan saat masa sulit di Cirebon. Kurang lebih sekitar tahun 1830-an," kata Budayawan dan pemerhati sejarah Cirebon Mustaqim Asteja di Cirebon.

Baca juga: Jokowi: 1 Juta UMKM Harus Sudah Masuk ke Katalog LKPP Tahun Ini

Menurut Mustaqim, kuliner khas Cirebon itu awalnya bernama kerupuk mares, namun seiring berjalannya waktu, banyak orang luar kota yang datang ke Cirebon, dan melihat proses memasaknya tanpa menggunakan minyak goreng, maka dinamakan kerupuk melarat.

Kini kuliner tersebut sudah menjadi oleh-oleh khas yang wajib dibawa oleh wisatawan atau orang luar daerah yang mampir ke Cirebon.

Halaman:

Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau