Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku UMKM Ingin Pasar Wisata Menoreh Dibangun dan Diaktifkan Kembali

Kompas.com - 19/05/2022, 10:08 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


PURWOREJO, KOMPAS.com
- Para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ingin Pasar Menoreh di Desa Sedayu, Loano, Purworejo, Jawa Tengah dibangun dan diaktifkan kembali pasca-pandemi Covid-19.

Dengan pembangunan dan keaktifan kembali pasar ini diharapkan dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.

Salah satu pedagang di Pasar Menoreh, Khoirun Ahyani (35) mengatakan, sebelum pandemi atau pasar ini ditutup, omzet para pedagang di Pasar Menoreh bisa mencapai jutaan rupiah.

Namun, setelah pandemi Covid-19 dan aktivitas di Pasar Menoreh dihentikan, para pedagang hanya melayani pemesanan dan pembelian secara online.

"Dengan adanya Covid-19 kemarin (pasar) tutup jadi omset turun, sekarang fasilitas juga banyak yang rusak," kata Khoirun saat mengikuti kegiatan pelatihan desa wisata yang diadakan oleh Badan Pelaksana Otorita Borobudur di Desa Wisata Sedayu pada Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Kisah Hastin Atasasih, Berbisnis dan Lestarikan Batik Khas Purworejo

Ahyani mengaku, sebelumnya ia dapat membuat hingga tujuh jenis kue basah dan makanan tradisional seperti klepon, clorot, geblek dan lain sebagainya.

Dengan berhentinya pasar ini, UMKM milk Ahyani terdampak cukup parah bahkan omzetnya yang biasanya mencapai jutaan kini melorot tajam.

"Belum buka lagi posisi sekarang pasar juga rusak, makanya kita berharap Pasar Menoreh segera diperbaiki," kata Khoirun.

Para pedagang di Pasar Menoreh sebelum pandemi Covid-19 bisa memperoleh omset jutaan rupiahKOMPAS.com/BAYU APRILIANO Para pedagang di Pasar Menoreh sebelum pandemi Covid-19 bisa memperoleh omset jutaan rupiah

Hal senada juga diungkapkan Sangadah. Pasar Menoreh yang hanya buka mulai pukul 13.00 WIB - 17.00 WIB sangat ramai dikunjungi pembeli.

Pasar Menoreh menurutnya dapat memperkuat ekonomi masyarakat khususnya Desa Sedayu.

"Sekarang ya hanya menunggu-nunggu pesanan saja," kata penjual Gudeg Belut tersebut,

Sementara itu Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) melalui Pejabat Fungsional Ahli Madya Utama Sigit Widiayanto merespon kegelisahan masyarakat tersebut dengan menggelar pelatihan bagi pengelola dan pelaku UMKM di Kawasan BOB.

Baca juga: Gabut saat Jalani Pandemi di Kampung, 7 Pemuda Asli Grabag Rintis Bisnis Kafe Kopi Kekinian

"Kegiatan ini diikuti oleh 20 pelaku wisata di setiap desanya. Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Desa Wisata dan Daya Tarik Wisata di

Sekitar Zona Otorita BPOB diharapkan mampu menjawab kegelisahan masyarakat," kata Sigit ditemui di sela-sela kegiatan.

Tidak hanya di Desa Sedayu, BPOB juga melaksanakan kegiatan serupa di Desa Pagerharjo, Desa Gerbosari, Desa Ngargosari, Desa Pandanrejo dan Desa Benowo.

"Dengan pelatihan dan pendampingan ini diharapkan desa wisata di sekitar zona otorita BPOB dapat menjadikan potensi yang ada lebih baik, berkualitas dan berkelanjutan," kata Sigit.

Para pedagang di Pasar Menoreh sebelum pandemi Covid-19 bisa memperoleh omset jutaan rupiahKOMPAS.com/BAYU APRILIANO Para pedagang di Pasar Menoreh sebelum pandemi Covid-19 bisa memperoleh omset jutaan rupiah

BPOB juga melatih pelaku wisata dan UMKM tentang Pengelolaan Desa Wisata Terintegrasi, Management Konflik dan Pengelolaan Masyarakat, penyusunan SOP Produk, penyusunan SOP Pengolalan, dan penyusunan SOP Pelayanan.

Sementara itu Asisten Bidang Perekonomian Kabupaten Purworejo Bambang Susilo mengatakan di Desa Sedayu sendiri pelaku UMKM terdapat 50 lebih.

Baca juga: UMKM di Candi Borobudur dan Sekitarnya Perlahan Bangkit...
Semua pelaku UMKM tersebut saat pandemi memang sangat terdampak, oleh sebab itu adanya pelatihan dari BPOB tersebut dapat meningkatkan kapasitas pelaku UMKM.

"Kita menyiapkan masyarakat di Desa-desa penyangga Wisata Borobudur yang ada di Kabupaten Purworejo agar kedepannya dapat menangkap peluang usaha," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau