Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Kurir, Hadi Sukses jadi Bos Batik Beromzet Rp 50 Juta Per Bulan

Kompas.com - 30/05/2022, 14:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Batik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari fesyen keseharian masyarakat Indonesia. Hal ini pula yang membuka peluang bagi para mereka yang punya passion di bidang perbatikan, bisa meraih kesuksesan.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Hadi Kurniadi (30) asal Banyuwangi Jawa Timur. Mengutip Kompas.com, Hadi bukanlah orang berasal dari lingkungan atau keluarga pembatik. Ia juga tak punya keahlian membatik.

Namun, berkat kemauan dan kerja kerasnya, ia kini menjadi salah satu produsen batik di Banyuwangi yang dibilang sukses. Hadi kini memiliki rumah produksi dan galeri batik buatannya di desa Taman Suruh, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur.

Omzet jualannya mencapai Rp 30 juta hingga Rp 50 juta dalam sebulan.

Baca juga: Ini Rahasia Sukses Membangun Bisnis

Hadi bercerita sekitar tahun 2016, ia masih bekerja sebagai kurir di perusahaan ekspedisi. Kerjaan itu membuatnya sering bertemu para pengusaha yang memanfaatkan jasa kurir.

Selain kurir, Hadi juga sempat berjualan mainan anak-anak. Namun usaha tersebut tidak disertai jaringan pemasaran dan modal yang minim. Akibatnya, usahanya tak bertahan lama.

Bertemu Pemilik Galeri Batik

Hingga akhirnya ia bertemu dengan salah satu pemilik galeri batik terkenal di Banyuwangi yakni SisikMelik.

"Waktu itu ada paketan di salah satu galeri batik. Saya kirim ke sana dan tertarik untuk bagaimana membuat batik," kata Hadi, saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/10/2021).

Meski belum pernah membuat batik, Hadi menyampaikan keinginannya untuk menjual batik ke SisikMelik.

Pemilik galeri menyambut tawaran Hadi dan berjanji akan membeli batik buatannya. "Waktu itu belum bisa buat batik, tapi saya ngomong saja dulu biar tak kesulitan masalah penjualan. Bagi saya usaha apa pun kalau pemasaran enggak ada pasti kolaps," kata dia.

Hadi tertarik terjun ke usaha batik karena saat itu kain batik banyak peminatnya. Pemerintah setempat juga besar-besaran memasarkan batik. Selain itu, ia juga menyukai menggambar sejak dari kecil.

Baca juga: Startup di Malang Ini Ubah Jelantah Jadi Biodiesel untuk Nelayan

Belajar Motif Batik

Sembari bekerja, Hadi mempelajari pembuatan batik tulis dari nol. Ia mendatangi rumah produksi batik untuk belajar mencanting dan peralatan apa saja yang dibutuhkan.

"Saya belajar dan lihat, tanya bahan alat dan sampai tahu dasarnya," kata dia.

Hadi lalu membeli kain dan peralatan batik. Ia mencanting batiknya sendiri. Berulang kali percobaannya gagal. "Ternyata saya praktikan di rumah dan tetap gagal. Canting batik butuh waktu dan konsisten agar bagus dan layak dijual," kata dia.

Ia tak menyerah dan terus belajar mencanting batik. Hingga akhirnya ia berhasil membuat satu kain batik tulis yang menurutnya sudah bagus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Kedai Es Teh Jaya Abadi, Buktikan Bisnis Minuman Teh Tak Kalah dengan Kopi

Jagoan Lokal
Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Cerita di Balik Ramainya Kedai Mie Tjap Chili, Ludes 500 Porsi per Hari

Jagoan Lokal
Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Tokopedia Ungkap Tren Belanja Selama Ramadan 2024, Produk Groceries Terlaris

Program
Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Kadin Sebut Digitalisasi Buka Peluang Baru dalam Bisnis

Program
Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Ini 3 Cara Membangun Kedekatan Emosional dengan Konsumen

Training
5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

5 Tips Mengatur Karyawan Bisnis Anda

Training
Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Perjalanan Ratna Merintis Batik Handayani Geulis, Mulai dari Melahirkan Pengrajin Batik Bogor

Jagoan Lokal
3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

3 Tips Memperoleh Review Positif dari Pelanggan untuk Bisnismu

Training
3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

3 Penyebab Bisnis Tidak Berjalan Optimal

Training
Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Hadapi Pesanan Melonjak, Soes Surgawi Fokus Tingkatkan Kinerja Tim Produksi

Training
Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Belasan Warga Binaan Perempuan Malang Pamerkan Produk Fesyen

Training
Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com