Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gitta Badruddin, Rintis Bisnis Berawal dari Sulitnya Akses Teh Berkualitas

Kompas.com - 18/11/2022, 14:50 WIB
Putri Sophia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat banyak pencinta teh yang sulit mendapatkan akses ke teh berkualitas, membuat Gitta A. Badruddin berinisiatif menghadirkan Pasarteh sejak 2019 lalu.

Seperti namanya, Pasarteh menurut Gitta selayaknya pasar pada umumnya. Di Pasarteh, tersedia berbagai macam teh yang berkualitas, tidak hanya teh yang biasa dijual di pasaran.

“Akhirnya kita berinisiatif untuk membuka Pasarteh. Seperti namanya, pasar jadi tempat yang bisa mendapatkan teh-teh dari berbagai macam kebun di Indonesia. Sudah kami kurasi yang bagus, bisa dijual lagi ataupun dipakai untuk racikan,” ujar Gitta selaku Founder & Owner Pasarteh kepada Kompas.com, Kamis, (17/11/2022).

Baca juga: Tips Sukses Rintis Usaha Minuman Teh

Kehadiran Pasarteh merupakan jawaban atas keresahannya terhadap minimnya akses bagi para pencinta teh untuk mendapatkan teh berkualitas.

Menurut Gitta, Indonesia memiliki potensi yang besar bagi industri teh, tetapi sayangnya mayoritas teh berkualitas justru diekspor ke pasar luar negeri.

“Perhatian saya dan partner waktu itu banyak orang yang menginginkan teh Indonesia yang berkualitas tapi mereka tidak tahu beli di mana, yang mereka lihat di pasar hanya teh-teh kemasan pada umumnya,” sambungnya.

Mampu Bersaing di Tengah Industri Kopi

Berbagai macam produk teh pilihan dari PasartehPutri Sophia Berbagai macam produk teh pilihan dari Pasarteh

Di tengah persaingan industri kopi, Pasarteh justru mampu bersaing dengan produk-produk teh pilihan dari berbagai kebun di pulau Jawa dan Sumatera.

Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui, bahkan melirik teh sebagai minuman yang ‘seasyik’ kopi pada awal Pasarteh dirintis.

Menyiasati hal tersebut, Gita mendorong atensi masyarakat dengan jalur edukasi mengenai olahan teh itu sendiri.

“Dulu fokus orang banyaknya di kopi, teh itu dulu tidak ada nilai tambahnya. Kami menyiasatinya dengan kelas-kelas edukasi bahwa teh itu menyenangkan dan bisa asyik. Contoh, kita sajikan tea blend dengan dried flowers dry fruits jadi kita racik berbagai menu supaya mereka tertarik untuk membeli,” tutur Gitta.

Baca juga: Tea Heaven, Sajikan Teh Berkualitas dari Sukabumi untuk Pasar Domestik

Pasarteh yang awalnya hanya menjual secara business to business (B2B) seperti untuk kafe, hotel dan restoran. Kini memperluas jangkauan untuk penikmat teh personal, dengan menghadirkan kemasan yang lebih ringan.

Tidak hanya produk-produk teh pada umumnya, Pasarteh juga menyediakan alat-alat (Teaware) bagi siapa saja yang tertarik memulai kecintaannya terhadap teh.

“Kami ada black tea, green tea, white tea, oolong, sampai flavour tea. Essence untuk dicampur di teh, tea blend, juga kita jual Teaware, alat minum tehnya. Beberapa kali juga mengadakan pelatihan ke perkebunan teh dengan pengajarnya,” jelas Gitta.

Siapa Pun Bisa Memulai

Ilustrasi sajian teh untuk acara kumpul keluarga.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Ilustrasi sajian teh untuk acara kumpul keluarga.

Halaman:

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau