KOMPAS.com - Salah satu ide bisnis dengan modal kecil adalah bisnis grosir. Ide usaha yang satu ini sangat mudah ditemukan karena selalu ramai peminat. Konsep grosir yang menjual produk dalam jumlah banyak menjadikan nilai cuan yang didapatkan pun lumayan besar jika diakumulasikan.
Seperti halnya bisnis yang lain, memulai bisnis grosir pun memerlukan perhitungan yang matang. Ini perlu dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian yang muncul di masa depan.
Selain itu, persiapan yang matang akan membantu kelancaran usaha grosir ke depannya. Seperti dilansir dari Cermati.com, persiapan yang perlu dilakukan sebelum memulai bisnis grosir yaitu:
Modal merupakan hal paling dasar dalam memulai bisnis. Kamu harus mengetahui kisaran modal yang dibutuhkan agar sebuah bisnis bisa dijalankan. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan dengan modal yang kamu miliki.
Tak selalu bernilai besar, bisnis grosir bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil. Sediakan dulu beberapa kebutuhan pokok di awal dengan jumlah yang tak telalu banyak. Setelah usaha berjalan, barulah bisa menambahkan produk lain seiring dengan modal yang sudah bertambah.
Hal yang tak kalah penting saat memulai bisnis grosir adalah menentukan strategi usaha. Di antara yang harus ditentukan adalah lokasi tempat usaha, produk yang ditawarkan, serta mangsa pasar yang dijadikan sasaran. Strategi yang tepat ini akan membantu bisnis berjalan dan berkembang sesuai keinginan.
Pastikan memilih lokasi yang strategis agar mudah dijangkau oleh calon pembeli. Lalu, lengkapi produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Jika menggunakan rumah sebagai tempat usaha, maka desain sedemikian rupa agar usahamu terlihat menonjol. Bisa dnegan meletakkan barang di tempat yang terlihat atau dengan menambahkan tulisan berupa banner di bagian depan atau pagar rumah.
Selanjutnya, karena berupa usaha grosir, pastikan untuk memilih supplier yang tepat dan bisa menyediakan kebutuhan usahamu. Carilah pemasok yang menyediakan harga yang lebih murah, ini karena kamu pun akan menjual produk daganganmu dengan harga yang murah. Dengan begitu, kamu akan tetap mendapatkan keuntungan.
Bisa juga dengan menghubungi produsen barang secara langsung untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Pasalnya, barang dari tangan pertama relatif lebih murah dibandingkan dengan yang sudah masuk ke supplier. Namun, tetap pastikan bahwa produsen mampu menyediakan barang sesuai dengan kebutuhan bisnis milikmu, ya.
Setiap bisnis sejatinya memiliki persaingan yang cukup ketat, tak terkecuali pada bisnis grosir. Jika tak pandai membaca situasi dan menentukan strategi, bukan tidak mungkin akan kalah dalam persaingan dan usaha pun tak bisa berkembang.
Untuk itu, sangat perlu rasanya memahami pola persaingan yang berlaku antar sesama pebisnis di bidang grosir di lingkungan sekitar. Cari tahu celah dari pesaing untuk kemudian diperbaiki dan diterapkan pada bisnis milikmu.
Misalnya, pesaing memiliki celah berupa produk yang kurang lengkap. Hal ini bisa disiasati dengan menyediakan produk yang lebih lengkap serta up to date. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah memenangkan persaingan dan menarik pembeli untuk datang.
Namun, pelru diperhatikan bahwa persaingan yang dilakukan harus berjalan secara sehat. Jangan sampai ada niat untuk menjatuhkan antara satu dengan yang lainnya. Karena hal ini bisa menjadi bumerang tersendiri bagi bisnis grosir milikmu di masa yang akan datang.
Jika modal sudah ada, strategi sudah ditentukan, pun pola persaingan sudah dipelajari dengan baik, maka kini saatnya untuk mengeksekusi rencana membuka bisnis grosir. Kamu bisa memulai di tempat yang sudah ditentukan dengan menyediakan beberapa produk yang akan dijual.