JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM meresmikan lembaga Inkubator Wirausaha Disabilitas Indonesia.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, dengan pengesahan koperasi dan lembaga inkubator tersebut, pemerintah menargetkan lahirnya lebih banyak pelaku usaha baru dari para penyandang disabilitas pada tahun depan.
"Tentunya pelaku usaha tersebut adalah yang mereka kompetitif dan sustainable dalam menjalankan usahanya. Angka ini cukup ambisius, tapi kami yakin bisa menjalankannya," kata Teten dalam acara pameran Karya Tanpa Batas di Exhibition Hall Gedung SMESCO, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: Jalan Terang Menuju Transformasi Digital UMKM
Acara Karya Tanpa Batas sendiri terdiri dari beberapa kegiatan utama, mulai dari workshop, talkshow, pameran, dan exhibition yang diselenggarakan pada 19-20 Desember 2022.
Exhibition Karya Tanpa Batas memamerkan beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bahkan usaha-usaha yang masih dalam proses perintisan dari para penyandang disabilitas.
Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk dapat menunjukkan kemampuan berwirausaha dari para disabilitas yang begitu baik hingga menstimulasikan jiwa kewirausahaan mereka yang baru ingin memulai usahanya.
Acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember setiap tahunnya.
Teten Masduki menyampaikan bahwa acara Karya Tanpa Batas merupakan hasil kolaborasi dari dua kementerian dan organisasi yang memang bergerak untuk menopang kaum disabilitas.
"Acara Karya Tanpa Batas ini adalah hasil inisiatif dan kolaborasi antara Organisasi Aksi Solidaritas Era-Kabinet Indonesia (OASE-KIM) berkolaborasi dengan KemenKopUKM, Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), serta Yayasan Perempuan Tangguh Mandiri Indonesia (PTI)," ujar Teten.
Baca juga: Lewat KUR, Teten Sebut UMKM Berpeluang Naik Kelas
Di tengah peningkatan akses dan jangkauan pendidikan bagi para penyandang disabilitas, angka pekerja formal di dalam kelompok ini masih terbilang rendah.
"Sebanyak 72 persen penyandang disabilitas masih bekerja di sektor informal dan 22 persen dari mereka pada kelompok usia produktif masih belum punya akses yang mudah untuk menjalankan usahanya sendiri," jelas Teten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.