Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Brand T Vintage and Recycled Lewati Pandemi Covid-19

Kompas.com - 12/03/2023, 10:02 WIB
Rheina Arfiana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi sempat mengguncang perekonomian global, termasuk Indonesia selama 2 tahun. Banyak pelaku usaha dalam negeri yang terdampak, salah satunya adalah pelaku usaha furniture dengan brand T Vintage and Recycled.

T Vintage and Recycled merupakan brand yang didirikan oleh James Silalahi. Dia memanfaatkan bahan baku berupa limbah dan logam khususnya drum bekas untuk diolah kembali agar memiliki nilai ekonomi.

Produk-produknya telah dibeli oleh para buyer, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Namun pandemi menyisakan kisah tersendiri. 

Dikisahkan James, bahwa selama pandemi dia memilih tidak menyerah. Meski tidak memiliki medsos seperti Instagram dan Facebook, dia punya strategi khusus untuk bisa menjaga hubungan dengan para customer-nya.

“Selama Covid-19 tidak ada pameran. Buyer juga tidak datang. Jadi setiap ada barang baru kami harus proaktif mengirimkan ke jaringan buyer yang kita dapat dari pameran-pameran, kartu namanya segala macam,” kata James Silalahi, owner T Vintage and Recycled pada Kompas.com saat ditemui di acara IFEX, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Kisah James Silalahi, Usaha Drum Bekas Hingga Raup Omzet Miliaran Rupiah

Dia mengungkapkan, sebelum pandemi dia tidak memiliki medsos. Namun ketika pandemi, dia merasakan betapa penting keberadaan medsos untuk menunjang bisnis.

“Sosial media akhirnya juga kami kembangkan. Dulu kami tidak punya Instagram dan Facebook. Namun kini kami punya berkat Covid-19,” sambungnya.

Selain strategi pemasaran, dia juga mulai mengembangkan pasar di dalam negeri. James berusaha untuk genjot, strategi utamanya menciptakan barang-barang kecil yang biasa dibeli oleh konsumen lokal seperti halnya wall decoration, lukisan tutup drum, dan lampu-lampu kecil.

Baca juga: Olah Limbah Drum Bekas Oli, James Sukses Ekspor ke Eropa dan Amerika

“Cara bertahannya melalui digital, mensasar market lokal, dikurangi size-nya. Dibuat kecil-kecil untuk memenuhi kebutuhan lokal karena kami orientasinya untuk ekspor dan penggunaan material benar-benar dimanfaatkan seefisien mungkin,” kata James

“Pengrajin ekspor yang bisa melewati badai itu orang-orang terpilih,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com