Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah Limbah Drum Bekas Oli, James Sukses Ekspor ke Eropa dan Amerika

Kompas.com - 10/03/2023, 17:00 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di Indonesia, sangat mudah menjumpai barang-barang hasil dari kerajinan tangan atau hasil olahan dari limbah plastik, seperti dompet, tempat pensil, pot tanaman, atau bisa juga lampu hias.

Namun, pernahkah Kamu mendengar barang yang menggunakan olahan limbah metal sebagai bahan bakunya?

Hal tersebut lah yang dilakukan James Silalahi (46) selaku Owner T Vintage and Recycle, sebuah bisnis furnitur yang melakukan recycle limbah berbahan metal, khususnya drum bekas oli.

James mengatakan, dalam bisnis yang dijalaninya tersebut, ia memang berorientasi untuk melakukan ekspor. Ia menambahkan, ada permintaan dari pasar terkait furnitur recycle drum bekas oli.

Baca juga: 5 Perempuan Indonesia yang Sukses Kembangkan UMKM

“Kami juga tidak mau kaku. Kami mau berkembang terus dengan menerima custom. Ada itu namanya brand minded, misalnya kalau dari Inggris itu mereka suka bekas drum oli British Petroleum, kalau dari Perancis mereka maunya drum bekas oli Total, ada juga dari Italia yang mintanya dominan drumnya pake bekas oli Agip,” ujar James pada Kompas.com saat ditemui Jumat (10/3/2023) dalam acara IFEX 2023.

Sejak pertama kali berdiri di tahun 2013, James mengatakan, ia langsung mengekspor produknya ke Korea hingga akhirnya semakin berkembang dan pasarnya meluas.

Baca juga: Berawal dari Kegelisahan, Naning Mulai Bisnis Oleh-oleh Berbahan Kain Perca

Hingga sejauh ini, permintaan terbanyak berasal dari negara-negara Eropa, salah satunya adalah Perancis.

“Permintaan terbanyak itu dari Eropa. Dalam satu bulan regulernya kita mengirim satu kontainer ke Perancis. Nah banyaknya permintaan itu juga kebetulan didorong dengan campaign green product, memanfaatkan barang bekas, recycle, reuse, reduce, upcycling itu sangat digalakkan di sana,” jelas James.

Hal tersebut yang menyebabkan produknya cepat diterima tak hanya di pasaran Eropa, melainkan juga Amerika.

Baca juga: Tips Sukses Berbisnis dari Importir Daging Beromzet Miliaran Rupiah

“Bahkan market kita sebesar 95 persen itu ekspor, lokal hanya sebesar 5 persen dengan kita mengirim ke bar, hotel, restaurant, dan cafe,” tambahnya.

Untuk produk yang diekspornya pun bermacam-macam tergantung bagaimana permintaan buyer, dengan perbandingan kurang lebih 50:50 antara furnitur dengan patung (decoration).

Per tahunnya, James menyatakan dapat memproduksi hingga kurang lebih sebanyak 15-17 kontainer untuk kemudian dikirim kepada para buyer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com