Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apel Khas Kota Batu dan Olahannya Diburu Wisatawan jadi Oleh-oleh

Kompas.com, 27 April 2023, 11:20 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Buah apel khas Kota Batu, Jawa Timur beserta olahannya tengah diburu wisatawan yang akan balik pulang saat libur Lebaran 2023. Berbagai toko oleh-oleh juga menyediakan seperti keripik apel, dodol apel, minuman sari apel dan lainnya.

Salah satunya terpantau di Toko Oleh-oleh Buah Tangan, Jalan Ir Soekarno. Wisatawan asal Jakarta, Rian (35) membawa istri dan anak-anaknya berlibur di sekitar Kota Batu dan Malang Raya.

Rian menyempatkan untuk berbelanja oleh-oleh untuk saudara-saudaranya dan teman-teman kerjanya.

Baca juga: Jalankan Bisnis Seorang Diri? Tanyakan 5 Hal Ini pada Diri Sendiri

"Cari-cari yang khas Malang aja, seperti keripik Apel, strudel Apel, sama lainnya. Saya lima orang liburan, baru sampai hari ini (26/4/2023), rencana sampai Minggu (30/4/2023). Memilih berlibur di Kota Batu dan Malang karena 10 tahun lalu kesini, seru aja sama anak-anak juga, cuaca juga mendukung," kata Rian pada Rabu (26/4/2023).

Pegawai Toko Oleh-oleh Buah Tangan, Didik Sulistyo mengatakan, rata-rata pembeli selama libur Lebaran didominasi wisatawan keluarga. Rata-rata ada 20 - 30 unit kendaraan roda empat dan dua yang datang untuk berbelanja setiap harinya.

Dalam sehari, omzet yang didapat bisa tiga kali lipat dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

"Rata-rata setiap keluarga yang berbelanja habis antara Rp 200.000 - Rp 800.000. Mulai ramai itu jam 3 sore sampai jam 7 malam, karena biasanya pembeli mampir setelah selesai berwisata di obyek-obyek wisata itu sore hari," kata Didik pada Rabu (26/4/2023).

Dari Ratusan UMKM

Produk-produk yang dijual berasal dari ratusan pelaku UMKM di Malang Raya. Olahan makanan dan minuman dari buah apel khas Kota Batu masih menjadi produk favorit yang diburu pembeli.

"Harga produk masih normal, termurah dodol apel itu satu pack isi 12-15, itu harga Rp 8.000, paling mahal ada seperti keripik apel yang premium harga Rp 77.000 karena itu grade satu, lainnya ada juga yang lebih murah," katanya.

Baca juga: Jangkau Pasar Global, Simak Strategi Komunikasinya

Di tempat lainnya, buah apel khas Kota Batu di Toko Oleh-oleh Outlet Tani juga menjadi favorit dibeli wisatawan luar daerah selama libur Lebaran 2023. Berbagai jenis apel dijual, seperti manalagi, ana dan room beauty. Harganya mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 35.000 setiap kilogram.

"Selama Lebaran, peningkatan penjualan sekitar 60-70 persen, enggak sampai 100 persen. Setiap hari yang laku sekitar 20-25 kilogram. Meningkat dibandingkan hari-hari biasa itu hanya 15 kilogram," kata salah satu pegawai Toko Oleh-oleh Outlet Tani, Tamara Anggraini.

Meski begitu, dikatakannya, untuk penjualan apel khas Kota Batu setiap tahunnya menurun. Penurunan itu disebabkan karena sepinya pengunjung ketika hari-hari biasa dan munculnya toko oleh-oleh baru.

"Faktornya, sepi pengunjung dan banyak toko (oleh-oleh) baru yang buka, jadi banyak pesaing, peminatnya sebenarnya masih banyak, rata-rata orang luar daerah," katanya.

Bahkan, setiap harinya ada saja apel yang tidak laku terjual sehingga terpaksa dibuang. Sebab, kekuatan kualitas apel hanya bisa bertahan antara tiga hari sampai satu minggu.

"Kesulitannya, apel cepat busuk, jadi ada saja yang dibuang, setiap hari sekitar 5 kilogram yang dibuang, ya rugi, karena kekuatan bertahannya antara 3-4 hari sampai satu minggu," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau