JAKARTA, KOMPAS.com- Universitas Prasetiya Mulya mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Mukhlishin, Kabupaten Kuningan. Pendampingan kepada UMKM merupakan bagian dari program Manusia Pancasilais yang digagas oleh Universitas Prasetiya Mulya.
Dalam program ini, Universitas Prasetiya Mulya melakukan pendampingan pembuatan sabun susu dengan merek Zahra yang dihasilkan oleh ponpes tersebut.
Pengasuh Ponpes Daarul Mukhlishin, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Yayat Hidayat menjelaskan program ini sudah dilakukan sejak sekitar 4 bulan lalu.
Baca juga: Menkop UKM Sebut Solo Jadi Pusat Ekosistem Digital UMKM
Karena pendampingan tersebut, Ponpes berhasil meningkatkan produksi secara signifikan. Sebelumnya, produksi sabun yang dihasilkan Ponpes Daarul Mukhlishin hanya 1.000 buah per dua bulan kini produksi sabun susu bisa mencapai 1.000 buah setiap minggu.
“Modalnya sendiri sekitar 20 persen dari total omset,” tutur Yayat dalam penjelasannya, Selasa 915/8/2023).
Yayat menyebutkan, pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya meningkatkan jumlah produksi, namun juga meningkatkan kualitas produk sabun susu yang mereka hasilkan.
"Tampilan dan kemasannya sekarang semakin bagus, potongan sabunnya juga makin rapi, seragam," tutur Yayat.
Usaha sabun susu merek Zahra berawal dari melimpahnya produksi susu di pesantren dan Desa Cisantana. Ponpes Daarul Mukhlishin memang memiliki peternakan sapi yang hasil susunya juga dikonsumsi oleh para santri di ponpes tersebut.
“Usaha ini kami lakukan sejak 2018 lalu,” tutur Yayat.
Baca juga: 5 Tips yang Perlu Diperhatikan saat Membangun Bisnis Bersama Sahabat
Usaha ini juga bertujuan untuk mewujudkan jiwa kewirausahaan santri yang ada di pondok tersebut serta menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan para santri.
Direktur Sekolah Bisnis dan Ekonomi Center of Excellence (SBE Co-ex) Universitas Prasetiya Mulya, Anton Sumarlin menjelaskan pendampingan ini dipilih karena ingin membangkitkan produk sabun susu yang dihasilkan oleh Ponpes Daarul Mukhlishin.
Terlebih produk ini pernah mendapatkan penghargaan 10 besar dalam program One Pesantren One Product (OPOP) di Jawa Barat.
"Jadi kami ingin bangkitkan kembali produk ini yang sempat mati suri karena pandemi COVID-19," tutur Anton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.