Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksportir Harus Paham dengan Pentingnya Sertifikasi pada Komoditas Pangan

Kompas.com - 16/08/2023, 08:27 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Eksportir komoditas pertanian harus memahami pentingnya sertifikasi pada komoditas yang dijual ke luar negeri. Hal ini diperlukan sebagai bukti bahwa komoditas yang dijual ke pasar ekspor tidak menyumbang deforestasi di Indonesia.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri menegaskan pentingnya sertifikasi pada komoditas pertanian agar memudahkan pelaku agribisnis menembus pasar nasional hingga dunia.

“Penjualan sekarang kita tidak bisa sekedar berbicara, kita harus bawa sertifikat. Sertifikat itu yang bicara bagaimana konsistensi kita dalam deforestasi dan seterusnya,” kata Prayudi beberapa waktu lalu.

Baca juga: Komoditas Pertanian Indonesia Senilai Rp14,45 Triliun Diekspor ke 176 Negara

Prayudi menyebutkan, salah satu komoditas yang bisa menjadi acuan sertifikasi adalah kopi. Di ekosistem bisnis kopi, sertifikasi telah tersedia pada setiap bagian untuk memenuhi tuntutan pasar.

Kopi merupakan salah satu komoditas yang sistem sertifikasinya sudah rapi mulai dari good agriculture practices, bagaimana panen ada sertifikasinya sampai pada baristanya,” ucap dia.

Rapinya sertifikasi pada kopi karena komoditas ini menyentuh segala segmen usia, mulai dari penikmat muda hingga lanjut usia, hingga di sisi hilir yakni barista yang didominasi kalangan anak muda.

Indonesia dikenal sebagai produsen kopi terbesar dunia. Badan Pusat Statistik mencatat produksi kopi Indonesia mencapai 794.8 ribu ton pada 2022 dan meningkat 1,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).

Baca juga: Tepis Sebabkan Kasus Lingkungan, Harita Nickel Berdayakan Petani di Pulau Obi

“Sekali lagi kita akan bergerak apa yang pasar minta, kita akan produksi sesuai kebutuhan pasar baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Semoga pameran ini memberikan manfaat kepada kita semua pelaku yang bergerak di agri bisnis dan pertanian selalu terdepan dalam kegiatan ekonomi nasional kita,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau